Mohon tunggu...
Dian Pradugawati
Dian Pradugawati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Mari berkata lewat tinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku Hanya Berbeda, Bukan Tercela

4 Januari 2020   18:59 Diperbarui: 5 Januari 2020   16:12 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://stock.adobe.com/

"Tidak beres bagaimana maksudmu, Nak?"

"Aku mendengar Meong berbisik di telepon menyebut kata miras menjelang dini hari tadi."

"Ah, sepertinya kamu salah dengar, Nak. Mana mungkin Meong berurusan dengan miras? Dia kan keponakan yang baik, dan selalu menduduki rangking satu di kelas," bela Ibu panjang lebar.

"Kamu itu jadi anak jangan suka su'udzon," sahut ayahnya.

Kuku menghela nafas panjang, untuk meredam api emosi yang mulai terpantik di dada.

"Baiklah ... mungkin aku memang salah dengar. Ayah, Ibu, Kuku pamit dulu ya, ada latihan."

***

"Hentikan!" Bentak Kuku pada geng kucing liar itu.

Baku hantam tidak dapat dihindarkan diantara mereka. Gerombolan kucing liar itu mengeroyok Kuku. Pertarungan berlangsung sengit. Berbagai jurus bela diri andalan dilayangkan oleh Kuku untuk menghempaskan lawan-lawannya.

"Duaaarrr!" suara letusan senjata api menghentikan ayunan kaki Kuku sesaat sebelum mengenyakkan leher sang ketua geng.

Kucing-kucing petugas keamanan bergegas membekuk gerombolan kucing liar yang meresahkan warga tersebut. Geng yang aktif mengedarkan miras di kota besar itu digelandang oleh para petugas keamanan setempat untuk diamankan. Meong selamat. Ia telah luput dari jeratan peredaran miras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun