Mohon tunggu...
Dian Pertiwi Joshua
Dian Pertiwi Joshua Mohon Tunggu... Penulis - Only human

Tukang nulis, senang motret https://www.flickr.com/photos/dianjoshua/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Merupakan Napas Kehidupan

27 Mei 2016   18:01 Diperbarui: 28 Mei 2016   16:19 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari : anneahira.com

Dalam benak warga Indonesia telah terbentuk stigma bahwa pendidikan mahal, sulit untuk didapat, serta tidak dibutuhkan. Mereka menanamkan dalam pikiran, tanpa pendidikan saja sudah mampu menghasilkan usaha yang meraup keuntungan rupiah.

Pemerataan pendidikan serta menggaungkan konsep fungsi dari sebuah pendidikan sangat dibutuhkan bagi warga Indonesia. Untuk menjadi insan yang mampu berkompetisi dalam persaingan global, tentunya pendidikan minimal wajib belajar 9 tahun dan dilanjutkan wajib belajar 12 tahun untuk semua lapisan masyarakat harus direalisasikan.

Pendidikan bukan sekadar berguna untuk mencari pekerjaan.

Warga Indonesia mesti paham, sekolah tinggi tujuannya tak semata dijadikan robot perputaran ekonomi bangsa maupun diri sendiri.

Pendidikan diciptakan supaya manusia memiliki nilai guna. Baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat bahkan di tingkat Negara.

Seandainya seseorang kaya raya saja, ia akan mampu membeli apa yang diinginkannya. Tetapi, saat manusia mempunyai pendidikan maka ia dapat menguasai dunia.

Namun kembali lagi, di dunia ini tidak ada yang instan. Bahkan produk makanan yang memasarkan diri dengan kata ‘instan’ tetap perlu proses untuk dimakan. Untuk itu, mari, memulai diri sendiri untuk memperbaiki negeri. Minimal menjadi insan cendekiawan yang haus akan pendidikan. Paling tidak menanamkan pada sekitar, dan tentunya alam bawah sadar sendiri, bahwa pendidikan itu menyenangkan.

Mengutip dari seorang ahli filsafat Emmanuel Kant, beliau memberi arti bahwa pendidikan ialah pangkal ilmu pengetahuan yang merupakan pokok dari segala kehidupan.

Selama manusia menginginkan pendidikan, maka bisa dipastikan dunia tengah melakukan perubahan menuju ke arah lebih baik lagi.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Konsep Pendidikan sebagai Gerakan Semesta oleh Kompasiana. Karya murni merupakan isi pikiran dari Dian Pertiwi Joshua, Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Fakultas Teknik (FT), Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK).


 Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/kompasiana/blog-competition-konsep-pendidikan-sebagai-gerakan-semesta_573aba1fd57a613d0505b83d

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun