Mohon tunggu...
DianNur Haniifah
DianNur Haniifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca dan menulis semua bidang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ngabuburit Ramadhan: Menyemai Kebersamaan dengan Mengaji dan Berbagi Takjil di Mushola Nurul Fatah

16 April 2024   12:05 Diperbarui: 2 Mei 2024   16:18 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Kegiatan Mengajar Ngaji (Sumber: Dokumen Pribadi)

Ngabuburit Ramadhan: Menyemai Kebersamaan Dengan Mengaji dan Berbagi Takjil di Mushola Nurul Fatah

                         Oleh: Dian Nur Hanifah


            Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia bukan hanya di Indonesua. Selama bulan ini, umat Muslim menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk pengendalian diri, pengorbanan, dan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Bulan Ramadhan juga dianggap sebagai bulan yang penuh kebaikan, di mana pahala amal ibadah dilipat gandakan.  Di tengah kesibukan menjalankan ibadah puasa dan menunaikan ibadah lainnya, kegiatan ngabuburit menjadi salah satu tradisi yang memperkuat spiritualitas dan kebersamaan dalam menjalani bulan suci ini.

Ngabuburit bukan hanya sekadar mengisi waktu senggang menjelang berbuka puasa, tetapi juga menjadi momen berharga untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah dan mempererat tali persaudaraan dengan sesama Muslim. Aktivitas seperti mengaji Al-Qur'an, berdzikir, serta berdoa bersama menjadi bagian integral dari kegiatan ngabuburit. Melalui kegiatan ini, umat Muslim dapat meningkatkan kecintaan terhadap agama, memperbaiki akhlak, serta memperkaya pengetahuan keagamaan.

Kegiatan ngabuburit yang akan dilaksanakan bersama ini diisi dengan mengaji bersama dan berbagi takjil dengan tujuan untuk memper erat hubungan persaudaraan dan sifat gotong-royong.

Mushola Nurul Fatah

Tempat yang menjadi sasaran pengabdian ramadhan dan ngabuburit adalah Mushola Nurul Fatah yang terletak di Desa Bogangin RT 004 RW 006, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Mushola Nurul Fatah merupakan salah satu dari puluhan mushola yang berada di Desa Bogangin, letaknya sangat tidak strategis dan terpinggir, sehingga jarang diketahui dan dikenali oleh orang luar atau pendatang. Dulunya mushola ini penuh dan ramai dikunjungi anak remaja dilingkungan tersebut, namun seiring berjalannya waktu remaja tersebut mulai beranjak dewasa dan sudah jarang mengaji sehingga pengajar ngaji/ustadz mulai enggan mengajar lagi karena sedikitnya santri yang datang. Baru-baru ini Mushola Nurul Fatah mulai terasa hidup ketika sudah mulai rutin diadakannya kegiatan mengaji setiap sore dan diajar oleh salah satu penduduk yang memang alumni pondok dan biasa dipanggil ustadzah. Tawa dan canda dari para santri mulai terdengar dan menggembirakan hati.

Alasan penulis menjadikan Mushola Nurul Fatah sebagai tempat pengabdian ramadhan salah satunya adalah sebagai daya tarik anak-anak kecil dan remaja untuk datang dan mau mengaji bersama. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada 8 April 2024 atau H-2 sebelum hari raya idul fitri 1445 H. Kegiatan ngabuburit ramadhan yang akan dilakukan di Mushola Nurul Fatah adalah membantu mengajar ngaji dan berbagi takjil. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan terjalinnya  rasa kebersamaan dan kepedulian yang akan semakin mempererat tali persaudaraan di antara umat Muslim.

Menyemai Cinta Ilmu Melalui Kegiatan Mengaji

            Pendidikan merupakan faktor penting dan menentukan implementasi makna dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pendidikan banyak kita temui, salah satunya adalah dengan mengajar ngaji di lingkungan sekitar rumah. Selain sebagai penerapan ilmu pendidikan, mengajar ngaji dibulan ramadhan yang penuh berkah juga dapat dijadikan sebagai amalan mulia. Namun, bagi sebagian orang mengira bahwa kegiatan mengajar ngaji amatlah sepele dan mudah saja dilakukan, padahal di dalam realita sudah jarang ditemui ustadz / ustadzah dan orang-orang yang paham akan pendidikan mau meluangkan waktunya untuk sekedar mengajari anak-anak untuk mengaji di sore hari. Sedangkan seperti yang diketahui bahwa kegiatan mengaji sangatlah diperlukan di era perkembangan zaman yang semakin maju.

            Kegiatan mengaji dalam memperkuat keimanan dan pengetahuan agama memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan spiritual dan kebersamaan di kalangan anak-anak dan remaja. Kegiatan mengaji meliputi berbagai aspek, seperti pengajian keliling, pengajaran mengenai ibadah dan akhlak, serta interaksi dan pembentukan karakter positif. Kegiatan mengaji juga dapat dilakukan di rumah mengaji, surau, atau masjid, ada banyak aspek positif yang dapat diterima, seperti pola pengajaran yang memungkinkan tumbuhnya rasa kebersamaan, pembentukan karakter positif, dan mendukung pertumbuhan akhlak yang baik.

Berbagi Takjil Bersama

            Berbagi takjil merupakan sebuah kegiatan yang penting dalam budaya Islam, seperti diterangkan di dalam hadis yang bersabda: "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia".

Berbagi takjil terhadap orang berpuasa termasuk suatu kegiatan sedekah, dan akan memperoleh pahala bersedekah. Dengan berbagi takjil, umat Islam juga tidak hanya memperoleh pahala dari Allah SWT, tetapi juga menunjukkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama umat manusia. Bentuk pembagian takjil pun beragam, dari yang diserahkan atau dititipkan di masjid, mushala, maupun tempat-tempat lain yang menyelenggarakan buka bersama. Berbagi takjil juga dapat disebut sebagai bentuk saling berbagi dan saling menolong antar individu lain. 

Gambar 1.2 Kegiatan Berbagi Takjil (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 1.2 Kegiatan Berbagi Takjil (Sumber: Dokumen Pribadi)

Kandungan Nilai-Nilai Pancasila  

            Dengan mengamati kandungan nilai-nilai dalam kegiatan ngabuburit di Mushola Nurul Fatah, terlihat jelas keterkaitannya dengan prinsip-prinsip Pancasila, fondasi moral dan sosial bangsa Indonesia. Melalui pengamatan ini, dapat dilihat bagaimana praktik keagamaan sehari-hari menjadi landasan yang kuat untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, sekaligus menunjukkan pentingnya kepedulian dan empati terhadap sesama. Dengan demikian, mari kita eksplorasi lebih dalam bagaimana nilai-nilai yang ditemukan dalam kegiatan ini mencerminkan semangat Pancasila dalam membangun masyarakat yang beradab dan berkeadilan sosial. Nilai-nilai tersebut yaitu:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai spiritualitas yang ditekankan melalui kegiatan mengaji dan berbagi takjil mencerminkan pengakuan akan keesaan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Berbagi takjil dan mengajar ngaji menunjukkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, menciptakan hubungan yang adil dan beradab di antara umat manusia.
  • Persatuan Indonesia: Kegiatan ngabuburit di Mushola Nurul Fatah membawa umat Muslim bersama-sama, menguatkan persatuan dan kesatuan dalam kebersamaan menjalani ibadah Ramadhan.
  • Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Melalui kegiatan bersama di mushola, setiap individu memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kebersamaan dan kepedulian.
  • Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Berbagi takjil dan mengajar ngaji merupakan bentuk keadilan sosial, di mana masyarakat saling mendukung dan membantu satu sama lain tanpa memandang perbedaan status atau latar belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun