Mohon tunggu...
DianNur Haniifah
DianNur Haniifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca dan menulis semua bidang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ngabuburit Ramadhan: Menyemai Kebersamaan dengan Mengaji dan Berbagi Takjil di Mushola Nurul Fatah

16 April 2024   12:05 Diperbarui: 2 Mei 2024   16:18 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagi Takjil Bersama

            Berbagi takjil merupakan sebuah kegiatan yang penting dalam budaya Islam, seperti diterangkan di dalam hadis yang bersabda: "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia".

Berbagi takjil terhadap orang berpuasa termasuk suatu kegiatan sedekah, dan akan memperoleh pahala bersedekah. Dengan berbagi takjil, umat Islam juga tidak hanya memperoleh pahala dari Allah SWT, tetapi juga menunjukkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama umat manusia. Bentuk pembagian takjil pun beragam, dari yang diserahkan atau dititipkan di masjid, mushala, maupun tempat-tempat lain yang menyelenggarakan buka bersama. Berbagi takjil juga dapat disebut sebagai bentuk saling berbagi dan saling menolong antar individu lain. 

Gambar 1.2 Kegiatan Berbagi Takjil (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 1.2 Kegiatan Berbagi Takjil (Sumber: Dokumen Pribadi)

Kandungan Nilai-Nilai Pancasila  

            Dengan mengamati kandungan nilai-nilai dalam kegiatan ngabuburit di Mushola Nurul Fatah, terlihat jelas keterkaitannya dengan prinsip-prinsip Pancasila, fondasi moral dan sosial bangsa Indonesia. Melalui pengamatan ini, dapat dilihat bagaimana praktik keagamaan sehari-hari menjadi landasan yang kuat untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, sekaligus menunjukkan pentingnya kepedulian dan empati terhadap sesama. Dengan demikian, mari kita eksplorasi lebih dalam bagaimana nilai-nilai yang ditemukan dalam kegiatan ini mencerminkan semangat Pancasila dalam membangun masyarakat yang beradab dan berkeadilan sosial. Nilai-nilai tersebut yaitu:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai spiritualitas yang ditekankan melalui kegiatan mengaji dan berbagi takjil mencerminkan pengakuan akan keesaan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Berbagi takjil dan mengajar ngaji menunjukkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, menciptakan hubungan yang adil dan beradab di antara umat manusia.
  • Persatuan Indonesia: Kegiatan ngabuburit di Mushola Nurul Fatah membawa umat Muslim bersama-sama, menguatkan persatuan dan kesatuan dalam kebersamaan menjalani ibadah Ramadhan.
  • Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Melalui kegiatan bersama di mushola, setiap individu memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kebersamaan dan kepedulian.
  • Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Berbagi takjil dan mengajar ngaji merupakan bentuk keadilan sosial, di mana masyarakat saling mendukung dan membantu satu sama lain tanpa memandang perbedaan status atau latar belakang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun