Â
 Ketika langit mulai gelap, suara takbir mulai bergema di Dusun Bonosoro, menandai dimulainya takbir keliling yang telah lama dinanti. Diiringi oleh cahaya lentera dan sorotan lampu, para pemuda Karang Taruna Bakti Remaja berbaris dengan khidmat, siap memulai perjalanan mereka.
Malam itu, tak hanya suara takbir yang mengudara, tetapi juga semangat kebersamaan dan kehangatan komunitas. "Ini bukan hanya tentang merayakan kemenangan, tapi juga tentang mempererat tali persaudaraan," ujar Galih Sasono Gumelar, ketua Karang Taruna, sambil menyesuaikan mikrofon yang akan menemani mereka sepanjang malam.
Dengan langkah yang mantap, mereka berjalan menyusuri jalan-jalan, diikuti oleh anak-anak yang bersemangat, orang tua yang berwibawa, dan remaja yang penuh energi. Setiap sudut desa Bonosoro dipenuhi dengan suara takbir yang syahdu, mengingatkan setiap jiwa tentang esensi dari Idul Fitri: kemenangan atas diri sendiri dan nafsu setelah sebulan penuh berpuasa.
Takbir keliling tahun ini terasa lebih istimewa. Setelah dua tahun pandemi yang membatasi kegiatan komunal, acara ini menjadi simbol kebangkitan dan harapan. "Kami ingin memastikan bahwa takbir keliling kali ini tidak hanya sekedar tradisi, tetapi juga momentum untuk menguatkan kembali nilai-nilai kekeluargaan yang sempat terkikis," tambah Galih.
Takbir keliling Dusun Bonosoro ini dimulai dengan rute Dusun Bonosoro, Brosot, Jalan Daendels, Cangakan, Degolan kemudian kembali menuju Dusun Bonosoro. Arak arakan takbir keliling ini diiringi dengan gamelan jawa yang ditabuh oleh para pemuda Dusun Bonosoro. Hal ini dimaksudkan untuk melestarikan budaya jawa. Tak hanya itu, miniatur masjid yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh para pemuda juga tidak lupa diarak untuk ikut serta memeriahkan takbir keliling. Grimis tidak menyurutkan semangat para peserta takbir keliling untuk menyerukan takbir.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama, di mana setiap wajah terlihat berseri, mencerminkan kepuasan dan kedamaian. Takbir keliling Karang Taruna Bakti Remaja Dusun Bonosoro bukan hanya sekedar rangkaian kata, tetapi juga manifestasi dari kekuatan komunitas yang bersatu dalam suka dan duka.