Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 38 Universitas Brawijaya melakukan pengabdian kepada masyarakat di Desa Andonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Kelompok ini menggelar kegiatan program kerja berupa penyuluhan dengan tajuk "Inovasi dan Potensi Tumbuhan air, seperti Wollfia sp., Lemna sp., dan Azolla sp., sebagai Pakan Alternatif bagi Hewan Ternak", serta "Edukasi Fermentasi Kotoran Hewan Ternak dan Pemanfaatan Pupuk Kandang". Kegiatan program kerja tersebut merupakan salah satu upaya Kelompok 38 MMD Universitas Brawijaya dalam mencapai target SDGs desa, yaitu Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata.
Kegiatan penyuluhan pada program kerja yang berlangsung pada hari Minggu, 14 Juli 2024 di Aula Kantor Desa Andonosari ini dihadiri oleh para peternak, petani, dan mitra dari peternak, serta beberapa perangkat desa di Desa Andonosari. Pelaksanaan program kerja ini dilakukan dengan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada para peternak sebagai bentuk upaya dari Kelompok 38 MMD Universitas Brawijaya dalam mengatasi permasalahan di Desa Andonosari yang berupa produksi pakan hijau sebagai pakan alternatif bagi hewan ternak yang kurang dan munculnya wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan LSD (Lumpy Skin Disease) yang menurunkan kesejahteraan peternak.
Kunjungan Ke Rumah Ketua Kelompok Ternak
Penunjang kegiatan dalam pelaksanaan program kerja ini dilakukan pula koordinasi dengan Ketua Kelompok Ternak di Desa Andonosari untuk bertukar pikiran serta pengalaman yang dimiliki. Diskusi singkat tersebut memberikan pengetahuan baru bagi Kelompok 38 MMD Universitas Brawijaya terkait pengalaman dan permasalahan peternakan yang ada di Desa Andonosari.
Pelaksanaan Program Kerja
Azhar Ady Praja, sebagai penggagas program kerja ini, memaparkan materi mengenai Inovasi dan Potensi Tumbuhan Air berupa Wollfia sp., Lemna sp., dan Azolla sp. sebagai Pakan Alternatif untuk ternak kepada para peternak. Pelaksanaan pemaparan materi ini pula terdapat sesi praktik budidaya tanaman air dan tanya jawab yang interaktif, di mana para peternak dapat menanyakan secara lebih detail mengenai budidaya tumbuhan air ini.Â
Kelompok 38 MMD Universitas Brawijaya pun turut membagikan benih Azolla sp. kepada setiap partisipan agar para peternak dan petani dapat mulai membudidayakan tumbuhan air tersebut secara mandiri, serta menyerahkan modul budidaya dan kolam terpal untuk budidaya kepada Ketua Kelompok Ternak, Bapak Mashudi.
Kegiatan ini pula dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh perwakilan dari Kelompok 38 MMD Universitas Brawijaya, Naily Salsabila selaku penggagas program kerja ini berupa Edukasi Fermentasi Kotoran Hewan Ternak dan Pemanfaatan Pupuk Kandang.Â
Para peternak mendapatkan edukasi terkait fermentasi kotoran hewan ternak sekaligus praktik secara langsung dalam pembuatan fermentasi. Kegiatan pelaksanaan program kerja ini diisi pula dengan sesi tanya jawab yang berlangsung di antara pemberi materi edukasi terkait fermentasi kotoran hewan ternak dengan partisipan yang berupa para peternak.Â
Pupuk dari hasil fermentasi ini pun disalurkan kepada SDN Andonosari 3 sebagai penunjang dalam kegiatan program kerja lainnya di Kelompok 38 MMD Universitas Brawijaya dengan arah fokus berupa "Edukasi Pentingnya Pohon terhadap Lingkungan yang Berkelanjutan".
 Pembuatan Kolam Budidaya Tanaman Air
Program kerja dengan tajuk berupa "Inovasi dan Potensi Tumbuhan air, seperti Wollfia sp., Lemna sp., dan Azolla sp., sebagai Pakan Alternatif bagi Hewan Ternak" ini tidak berhenti sampai di pemaparan materi saja, Azhar Ady Praja dan beberapa rekan sekelompok pun kerap berkontribusi untuk mendampingi para peternak dan petani di tempat dilakukannya pembudidayaan tumbuhan air Azolla sp. ini dengan tujuan untuk membantu masyarakat setempat, terutama para peternak dan petani di Desa Andonosari dalam melakukan budidaya tumbuhan air sebagai pakan alami alternatif bagi ternak.
Pelaksanaan program kerja yang digagas oleh Kelompok 38 MMD Universitas Brawijaya ini diharapkan dapat menjadi manifestasi Zero Cost Feed di sektor peternakan sehingga peternak dapat membuat pakan ternaknya secara mandiri dengan pengeluaran yang lebih kecil. Harapan lainnya pun berupa agar pakan ternak alternatif ini dapat membuka pasar baru wirausaha yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat secara umum.Â
Para peternak diharapkan mampu untuk memanfaatkan fermentasi kotoran hewan ternak dalam menghasilkan pupuk organik. Selain itu, melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi yang dilakukan ini pula dapat menjadi pengetahuan baru bagi para peternak dalam mengatasi permasalahan peternakan di Desa Andonosari.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H