Pengertian Coaching
Coaching adalah suatu proses di mana seorang individu, yang disebut sebagai coach, memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada seseorang atau sekelompok orang, yang disebut sebagai coachee, untuk mencapai tujuan atau potensi tertentu. Ini bukan tentang memberikan jawaban langsung, melainkan membantu coachee mengembangkan pemahaman sendiri, meningkatkan keterampilan, dan mencapai hasil yang diinginkan.
Dalam konteks yang lebih luas, coaching tidak hanya terbatas pada lingkup profesional atau olahraga, tetapi juga dapat mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti karier, keseimbangan kerja-hidup, pengembangan pribadi, dan lainnya. Coaching sering melibatkan dialog terbuka antara coach dan coachee, dengan fokus pada pertanyaan, refleksi, dan perencanaan tindakan untuk mencapai perubahan positif.
Paradigma Berpikir Coaching
- Fokus kepada coachee yang akan dikembangkan
- Bersikap terbuka dan ingin tahu
- Memiliki kesadaran diri yang kuat
- Mampu melihat peluang baru dari masa depan
Kompetensi inti Coaching
- Kehadiran penuh/presence adalah kemampuan untuk bisa hadir utuh bagi coachee, atau di dalam coaching disebut sebagai coaching presence sehingga badan, pikiran, hati selaras saat sedang melakukan percakapan coaching. Kehadiran penuh ini adalah bagian dari kesadaran diri yang akan membantu munculnya paradigma berpikir dan kompetensi lain saat kita melakukan percakapan coaching.
- Mendengarkan aktif. Seorang coach yang baik akan mendengarkan lebih banyak dan lebih sedikit berbicara. Dalam percakapan coaching, fokus dan pusat komunikasi adalah pada diri coachee, yakni mitra bicara. Dalam hal ini, seorang coach harus dapat mengesampingkan agenda pribadi atau apa yang ada di pikirannya termasuk penilaian terhadap coachee.
- Mengajukan pertanyaan dengan tujuan tertentu atau pertanyaan berbobot. Pertanyaan yang diajukan seorang coach diharapkan menggugah orang untuk berpikir dan dapat menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan hal-hal yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya, mengungkapkan emosi atau nilai dalam diri dan yang dapat mendorong coachee untuk membuat sebuah aksi bagi pengembangan diri dan kompetensi.
Alur TIRTA
TIRTA dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati tujuan pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee).
- Identifikasi (Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi).
- Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat).
- TAnggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah selanjutnya).
Dalam konteks pendidikan, coaching sering kali merujuk pada suatu pendekatan di mana seorang pendidik atau mentor, yang berperan sebagai coach, memberikan dukungan dan bimbingan kepada seorang guru atau murid, yang disebut sebagai coachee, untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan pendidikan tertentu. Coaching pendidikan dapat berfokus pada berbagai aspek, termasuk pengembangan keterampilan mengajar, penerapan strategi pengajaran yang efektif, atau pengembangan kepemimpinan dalam konteks pendidikan.
Tujuan dari coaching pendidikan adalah meningkatkan hasil pembelajaran dan pengajaran. Coach biasanya bekerja sama dengan coachee untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan area pengembangan potensial. Mereka dapat memberikan umpan balik konstruktif, membantu coachee mengatasi tantangan, dan merancang strategi untuk meningkatkan kualitas pengajaran atau hasil belajar murid.
Pentingnya coaching dalam pendidikan adalah menciptakan lingkungan di mana para pendidik dapat terus-menerus mengembangkan keterampilan mereka dan mencapai potensi penuh mereka sebagai pengajar. Melalui proses coaching, para guru dan murid dapat merasa didukung, termotivasi, dan memiliki sumber daya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.
Koneksi antar materi