Merujuk portal saintd.co yang merinci 32 jenis fotografi terbaik, sedikitnya 4 jenis fotografi beririsan dengan kepentingan pada penelitian biologi. Berikut ini beberapa diantaranya.
1. Â Fotografi makro
Sering sekali di lapangan peneliti menemukan fenomena yang menarik. Tak jarang beragam, tidak hanya satu hal. Dalam tahapan observasi awal untuk menemukan permasalahan, peneliti harus melihat langsung itu benar terjadi dan menjadi keluhan masyarakat.
Seperti ilustrasi di bawah ini, terpotret sebuah tanaman mengalami infeksi lokal pada daun. Dikatakan infeksi lokal karena organ lain masih terlihat sehat tanpa gejala penyakit. Fokus pengambilan gambar dipersempit pada penampang daun.
Fotografi makro membantu pembaca melihat lebih dekat beberapa gejala penyakit pada pemukaan daun. Gambar cenderung berukuran sama dengan daun aslinya, dengan mengabaikan objek lain seperti batang dan tanah.
Dengan melihat objek dalam gambar pembaca memahami bahwa daun bergejala dengan macam-macam bentuk lubang, bercak cokelat dan lingkaran konsentris cokelat muda di dalamnya. Selain itu pada pertulangan daun terdapat gejala menguning.
Gejala ini secara makroskopis (tampak tanpa mikroskop) menjadi anggapan awal bahwa tanaman sedang dalam keadaan berpenyakit. Peneliti mempertimbangkan untuk mengoleksi sampel daun bergejala sakit untuk dibawa ke laboratorium.
Proses uji lanjutan dilakukan untuk konfirmasi apakah gejala penyakit tersebut disebabkan oleh hama atau penyakit tanaman maupun oleh keduanya.
Demikian juga jika peneliti ingin menentukan intensitas serangan penyakit, tentunya dengan menerapkan metodologi tertentu teknik fotografi mikro memegang peranan penting sebab dapat menangkap gambar dari berbagai sisi bahwa tanaman mengalami infeksi baik lokal maupun sistemik (infeksi telah menyebar pada organ selain daun).
2. Â Fotografi mikro