Bagi penikmat olahan susu pasti tidak asing dengan yogurt. Yogurt Yunani sering dipilih dengan pertimbangan jumlah protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan yogurt biasa.
Mengulas perbedaan antara Greek yogurt (GY) dan yogurt pada umumnya telah dilakukan oleh banyak tulisan di berbagai sumber. Beberapa diantaranya terkait tekstur GY yang lebih kental dibandingkan dengan yogurt biasanya.
Selain tektur kental, rasa GY cenderung lebih asam dibandingkan dengan yogurt lainnya. Rasa asam ditampilkan sebagai cita rasa akhir. Produksi asam laktat pada akhir proses dipengaruhi oleh kultur bakteri yang ditambahkan.
Tekstur kental pada GY berkaitan juga dengan proses penyaringan 2-3 kali bahkan lebih dalam produksinya. Sehingga Whey terpisah dari cairan susu. Untuk menghasilkan volume GY yang sama dengan yogurt pada umumnya dibutuhkan volume susu yang lebih banyak. Hal ini menjadi salah satu faktor GY cenderung lebih mahal.
Namun tahukah kita bahwa untuk jenis ini dikelompokkan lagi menjadi Greek Style Yogurt (GSY) dan Greek Yogurt (GY). Jika kita perhatikan kembali keduanya sama-sama kita temukan di mesin pendingin supermarket dan tidak dipisahkan.
Lalu apa perbedaan keduanya ?
GSY melalui proses produksi dengan menambahkan sejumlah gula, meskipun jumlahnya terbatas. Banyak merek menuliskan dengan jelas namun penulis menemukan merk yang menuliskan kata "style" lebih kecil sehingga jika tidak perhatian maka dapat terkecoh.
Produsen GSY dapat juga menggantikan gula yang secara langsung ditambahkan dalam yogurt dengan menyediakan tambahan madu, potongan nata de coco, buah dan sebagainya untuk mengimbangi cita rasa asam.
Sedangkan GY tidak menambahkan gula pada proses fermentasinya. Istilah di pasaran yang sering ditampilkan yaitu "no added sugar" sedangkan GSY memakai istilah "low sugar". Tentu saja kedua makna istilah ini berbeda.