Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Selesai Skripsi, Say Goodbye

16 Mei 2023   16:27 Diperbarui: 29 Mei 2023   19:02 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi enggan melanjutkan menulis artikel ilmiah dari skripsi yang dimiliki. Sumber : freepik.com/rawpixel.com

Pernah dengar dosen patah hati? Mau dengar ceritanya? Sini-sini merapat. Ini masih bertalian soalan perjalanan membimbing skripsi.

Aturan di program studi tempat penulis mengajar belum mewajibkan mahasiswa tugas akhir dan skripsi menulis karya ilmiah dalam bentuk artikel ilmiah sebagai prasyarat tambahan menyelesaikan studi sarjana. Tentu saja ini agak telat ya, mungkin sedang berbenah.

Patah hatinya dimana? 

Penulis yakin sebagian dari mahasiswa sangat sadar apa gunanya mempublikasikan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah. Meskipun tidak semua mahasiswa terlibat pada penelitian payung, menjadi anggota peneliti atau asisten peneliti dalam hibah penelitian bersama dosen.

Sebenarnya dengan publikasi mahasiswa dapat menepati "janji manis" yang tertulis pada skripsi sebagai manfaat penelitian. 

Salah satunya menjadi manfaat bagi masyarakat luas. Bagaimana menjadi manfaat kalau belajar publikasi saja ogah-ogahan.

Skripsi yang berbab-bab itu disederhanakan kembali menjadi tulisan padat sekitar maksimal 15 halaman, itupun kadang kala lebih memilih say goodbye. Jika bijaksana, pasti bangga namanya disebut pada gelaran yudisium sebagai lulusan berprestasi.

Kebanggaan dengan status lulusan berprestasi karena pernah terlibat menerbitkan tulisan di jurnal bersama pembimbingnya, syukur-syukur jurnal bereputasi. Apresiasi tertinggi bagi seorang mahasiswa dari almamaternya atas kontribusi sebelum kelak benar-benar dapat mengaplikasikan ilmu. 

Tidak jarang juga dikenang oleh adik-adik leting angkatan sebagai tauladan terbaik. Keluarga juga pasti turut berbahagia.

Meskipun demikian yang benar berkomitmen sedari awal untuk lanjut menulis juga ada. Tetapi bisa dihitung jari.

Tahun pertama kuliah adalah waktu adaptasi seseorang dari metode belajar di sekolah menengah. Demikian pula dengan sumber belajar yang digunakan. Beberapa kampus sudah menerapkan rumus 75 % referensi bacaan skripsi dari jurnal dan sisanya boleh memakai buku teks dan data primer dari sumber internet.

Tahun kedua biasanya mahasiswa sudah lebih terampil menemukan teori yang relevan dan hasil penelitian yang dapat dikutip dari sebuah artikel ilmiah. Agar tidak kusut di akhir studi disarankan untuk menemukan ide topik skripsi yang diminati sedari tahun kedua ini.

Pada kenyataannya sedikit mahasiswa tahun kedua yang datang pada dosen untuk diskusi gambaran skripsi. Paling ada mahasiswa dengan "mental lomba" yang aktif berkomunikasi untuk lomba karya tulis ilmiah.

Biasaya di awal perjumpaan dengan calon dosen pembimbing akan ada kontrak bimbingan. Kalau saya, kontrak ini tertulis. Saya minta mereka menyusun rencana jadwal penyelesaian skripsi. Saya juga minta komitmen mereka untuk publikasi. Minimal di jurnal milik Program Studi.

Mengintip yang dilakukan teman dosen lainnya di tempat penulis mengajar, mereka ada yang mempersyaratkan draft artikel ilmiah telah siap menjelang sidang skripsi. Tidak mengapa masih draft kasar. Nanti disempurnakan bersama, namanya juga kerja tim.

Saya rasa ini cara yang cukup memberi jaminan artikel ilmiah akan siap dikirim ke penerbit untuk dikurasi sesuai ketentuan pada jurnal dituju. Tentunya tiap progres penulisan terpantau oleh dosen pembimbing.

Ilustrasi enggan melanjutkan menulis artikel ilmiah dari skripsi yang dimiliki. Sumber : freepik.com/rawpixel.com
Ilustrasi enggan melanjutkan menulis artikel ilmiah dari skripsi yang dimiliki. Sumber : freepik.com/rawpixel.com

Publikasi artikel dari skripsi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 

1) menentukan jurnal tujuan (reputasi, biaya publikasi dan waktu publikasi dalam setahun) 2) menghindari auto plagiasi, 3) partisi data penelitian (apakah akan sebagian data atau keseluruhan data akan diterbitkan), 4) menerjemahkan ke dalam Bahasa Inggris jika targetnya jurnal internasional dan proofreading, cek dan ricek kebaharuan referensi yang dipakai disesuaikan dengan aturan jurnal yang dituju. 5) terakhir memastikan format artikel telah sesuai dengan panduan penerbitan pada jurnal.

Selain dua manfaat di atas yang telah penulis uraikan, manfaat lainnya seperti menambah deret pengalaman kepenulisan yang terekam dalam daftar riwayat hidup. Mahasiswa kelak dapat bercerita pada interviewer pada saat melamar kerja, kompetisi beasiswa dan sebagainya bahwa pernah menerbitkan tulisan pada jurnal. 

Selain itu portofolio tersebut juga sangat berharga menyangga penilaian akreditasi bagi program studi, keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam menulis artikel ilmiah. Akreditasi program studi tertinggi bermuara pada unggulnya akreditasi Universitas.

Wah banyak ya manfaatnya ternyata.

Menanti aturan agar menerbitkan jurnal menjadi prasyarat kelulusan, kami pun sebagai pendamping mahasiswa selalu dinamis mencari cara terbaik agar mahasiswa gemar meneliti, gemar publikasi.

Sudah saatnya yang muda penuh gairah, yang muda yang menyambut tantangan. Sebab generasi kami para dosen akan kalian gantikan. Persiapan sudah tentu harus matang.

Berat patah hati? Iya berat lebih dari sekedar rindu seperti Dilan kata.

Terima kasih sudah membaca. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun