Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Kosmetik Vegan, Uji Non-Hewan dan Peluang Industri Maklon Kosmetik di Indonesia

14 Mei 2023   19:16 Diperbarui: 16 Mei 2023   15:02 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kepentingan penggunaan kulit tiruan dalam dunia akademik, kesehatan dan industri. Sumber : Suhail et al. 2019

Logo cruelty free pada kosmetik yang tidak diujikan pada hewan. Sumber : mash moshem Indonesia
Logo cruelty free pada kosmetik yang tidak diujikan pada hewan. Sumber : mash moshem Indonesia

Lalu bagaimana jika tidak diujikan kepada hewan percobaan? 

Terkini, dikenal dengan istilah Episkin. Tiruan kulit manusia yang sangat mirip sebagai hasil rekonstruksi. Jika boleh disebutkan Episkin dan Epiderm sering digunakan sebagai media pengganti hewan percobaan. 

Kosmetik dapat melalui uji non hewan untuk mengetahui toksisitas bahan, penentuan dosis formulasi dan sebagainya yang berkaitan dengan aplikasi terapeutik (berkaitan dengan terapi).

Ilustrasi kepentingan penggunaan kulit tiruan dalam dunia akademik, kesehatan dan industri. Sumber : Suhail et al. 2019
Ilustrasi kepentingan penggunaan kulit tiruan dalam dunia akademik, kesehatan dan industri. Sumber : Suhail et al. 2019

Dilansir dari greener.co pada 30/1/2023, Sejak tahun 2021 Cina telah mencabut kebijakan mewajibkan pengujian kosmetik dengan hewan percobaan.

Hingga awal tahun 2023 pemerintahan Cina resmi meniadakan pengujian kosmetik dengan hewan percobaan baik prapasar maupun pascapasar. 

Sejak pencabutan tersebut, produk kosmetik Cina maupun yang masuk ke negara itu telah berstatus cruelty free.

Melansir Nose Herbalindo pada 16/9/2020, hawa-hawa pengembangan kosmetik vegan di Indonesia juga sudah terasa. Hal ini didukung oleh geliat industri Maklon atau toll manufacturing. 

Ya, sistem maklon membuat kosmetik sendiri dengan menyewa penyedia jasa profesional untuk meracik kosmetik sedangkan pengusaha hanya menyediakan bahan dan material produksi.

Sistem ini memudahkan pengusaha tidak perlu repot dengan mengadakan pabrik fisik, peralatan produksi dan upah kerja. Pengusaha hanya fokus membangun personal branding dan membesarkan usahanya dengan memanfaatkan fasilitas digital yang berkembang sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun