Pertama, Pemilihan topik dan pertanyaan diskusi yang menarik adalah kunci. Kedua, dibutuhkan komunikasi antara admin dengan para audiens podcast. Jika podcast diunggah dalam satu media sosial tertentu, usahakan admin selalu proaktif menjawab komentar audiens sehingga audiens merasa mendapatkan ruang untuk berbagi cerita. Ketiga, menjalin silaturahmi dengan media untuk bertukar kesempatan menjadi narasumber podcast. Dengan demikian podcast pesantren menjadi dikenal dan menambah anemo yang menaruh perhatian.Â
Dua cara berikutnya berkaitan dengan kepenulisan dan berbagi di media sosial yang dimiliki. Lanjut kita simak ya. Keempat, menyalin transkrip podcast dalam tulisan di website pesantren atau di blog pribadi. Cara ini memudahkan mesin pencari mengatur kata kunci yang kita gunakan dalam transkrip podcast tersebut. Kelebihannya lebih mudah ditemukan orang lain. Kelima, manfaatkan setiap media sosial pesantren untuk berbagi tautan podcast yang baru saja terbit. Sarankan orang lain untuk klik suka dan komentar atas tautan tersebut.
Pesantren Go Digital
Selain menghadirkan podcast di pesantren serta memberikan akses internet memadai, IndiHome juga berkontribusi dalam program Pesantren Go Digital. Program tersebut terdiri dari beragam kegiatan seperti layanan kartu santri, website builder, e-commerce, dakwah digital serta pengembangan sistem manajemen pesantren berbasis digital.
Seperti dilansir dari antaranews.com pada 11/1/2023 target program menyasar program literasi digital, membangun website pesantren serta 2000 lebih pengguna kartu santri.
Layanan kartu santri memudahkan transaksi non tunai santri ketika berada di pesantren. Juga memudahkan pihak pesantren berkoordinasi dengan orang tua santri. Manajemen keuangan bertransformasi dengan dukungan sistem digitalisasi. Hal ini disambut baik oleh semua elemen pesantren.
Website dan dakwah digital memudahkan santri untuk terhubung dengan masyarakat global dalam kontribusinya sebagai kreator video dakwah dengan jaminan konektivitas dari IndiHome. e-Commerce memfasilitasi pesantren untuk memasarkan produk kreatif yang digagas dan bernilai ekonomis. Pemasaran dengan target pasar yang lebih luas memanfaatkan jaringan internet.
Beberapa diantara pesantren yang telah bersiap memanfaatkan program kartu santri digital yakni Pesantren Riyadul Jannah di Cikarang, Pesantren Nurul Hidayah Banten, Pesantren Hidayattuntholibin Indramayu, Pesantren Abu Abdillah NTB, Pesantren Sabillul Muttaqin Demak, Pesantren Roudlotul Ulum Bandung, Pesantren Nurul Falah Bogor, Pesantren MBS Wanayasa dan Pesantren Istana Qur'an Banjarnegara, Mahad Aisyiyah Sragen, Pesantren Mambaul Huda Pekalongan.
Harapannya semakin banyak lembaga pendidikan pesantren yang mendapatkan manfaat oleh karena penerapan ekosistem digital dari seluruh penjuru Indonesia terlebih daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Mengingat generasi z sebagai peserta didik sangat terbuka dengan pemanfaatan teknologi berbasis digital. Juga banyak hal yang perlu masyarakat luas ketahui lebih lanjut mengenai kehidupan pesantren.
Sisi pembelajaran ekonomi kreatif berbasis digital serta digitalisasi informasi memoles wajah pesantren dengan tantangan mempersiapkan tunas generasi Qur'ani beserta geliatnya menudukung kedaulatan digital nasional. Ekosistem digital pada aspek kehidupan dan pembelajaran di pesantren.
Referensi