Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Studi Pascasarjana dan Spesialis, Mengapa Harus Lanjut?

6 April 2023   17:33 Diperbarui: 7 April 2023   19:30 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keadaan baik-baik saja tentunya ketika mengawali karir dengan gelar Sarjana. Namun demikian, seiring dengan bergantinya waktu tidak jarang kita berada pada lingkungan tempat kerja yang membutuhkan potensi khusus.

Oleh sebab itu peluang sumber daya manusia terspesialisasi dibutuhkan menyesuaikan kebutuhan zaman. Tentu juga menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna layanan. 

Mudahnya, ilmu pengetahuan dan teknologi itu dinamis. Maka, peningkatan versi (upgrade) sumber daya manusia menjadi hal yang tidak dapat ditolak.

Memang benar peningkatan versi sumber daya manusia dapat dilakukan dengan pelatihan dasar dan lanjutan, kursus dan sebagainya. 

Namun, tidak dipungkiri apresiasi dari kepemilikan ijazah dan standar kualifikasi tertentu mendapatkan tempat tersendiri sebagai nama baik (goodwill).

Berikut beberapa jawaban dari mengapa harus lanjut studi, here we go.

1.  Hobi dan minat baru

Lingkaran baru membentuk kebiasaan baru. Dengan teman-teman baru sewajarnya dapat saling bertukar pengalaman serta bersama-sama mengerjakan minat dan hobi baru. Bedah artikel ilmiah bersama misalnya.

Untuk ini, sudah mulai membiasakan diri untuk menambah dan meningkatkan sumber bacaan baru. Aktivitas membaca dan menulis dijadikan kebutuhan primer. Jika belum membaca dan menulis rasanya seperti belum makan, lapar.

Tentu saja berkelompok lebih baik dibandingkan sendiri-sendiri. Kelebihannya, banyak hal yang dapat diserap dan dibagi dari berbagai sudut pandang dalam memaknai sumber tulisan.

Selain itu minat lainnya seperti observasi langsung ke lapangan mendekatkan kita pada ketajaman menangkap dan merumuskan masalah serta gambaran solusi sesuai bidang keilmuan. Proposal riset sering lahir dari kegiatan observasi langsung untuk dapat mengidentifikasi masalah.

2.  Pengalaman baru

Ilustrasi wisuda. Sumber : freepik.com/odua
Ilustrasi wisuda. Sumber : freepik.com/odua

Ketika memutuskan untuk studi lanjut, maka kita akan dihadapkan pada interaksi dengan hal-hal baru. Seperti sebuah keran air yang baru saja terbuka. Bersemangat, berpacu dan ingin segera menyelesaikan yang sudah dimulai.

Pengalaman berinteraksi dengan Dosen, keleluasaan bekerja di laboratorium baru, fasilitas baru yang diperoleh di tempat yang baru kesemuanya boleh jadi meningkatkan kehidupan batin seseorang.

3.   Passion baru

Pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap ilmiah menjadi beberapa target terukur. Tiga hal tersebut membutuhkan antusiasme yang tinggi dalam menggapainya. Salah satu jalur yang ditempuh yaitu pendidikan formal dengan studi lanjut.

4.  Kualifikasi baru

Belajar dari Kurikulum Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang menempatkan sarjana dengan tingkat kualifikasi level 6, magister level 8 dan program doktoral level 9. 

Pemeringkatan tersebut bukan tidak mendasar. Level ini menyetarakan dan mengintegrasikan bidang pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja dengan  pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

Level 6 setara dengan teknisi/analisi. Level 8 dan 9 setara dengan ahli. Pembelajaran dari kurikulum terdahulu bahwa dengan semakin banyaknya sumber daya manusia ahli memberikan pencerahan bagi rona wajah bangsa melalui jalur pendidikan.

5.  Meningkatnya prospek kerja

Bagi lulusan baru pada strata pendidikan yang lebih tinggi, berpeluang mendapatkan lapangan kerja idaman ataupun menciptakan lapangan kerja idaman orang banyak.

Semakin tinggi jenjang pendidikan diharapkan sebanding dengan ide kreatif yang juga akan tercipta. Mampu mengenal kelebihan potensi lokal dan nasional yang telah ada. 

Lebih dari itu kolaborasi dengan tekanan untuk menuangkan ide kreatif sehingga lahir peluang baru yang digagas oleh generasi hebat.

6.  Prestasi pribadi dan peningkatan karir

Jalur karir yang terspesialisasi pada satu bidang tertentu sangat dibutuhkan oleh industri dan bisnis masa kini. Sehingga ketika pemikiran mengantarkan kita untuk mencapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi, berdamailah. 

Sehingga hal-hal demikian akan mengantarkan kita pada kesempatan memperoleh prestasi dan peningkatan karir yang baik.

7.  Meningkatkan kapasitas penghasilan

Terakhir, tentunya yang juga tidak dapat ditolak yakni kesejahteraan dengan meningkatnya keran sumber penghasilan dengan tawaran yang datang oleh karena upgrade diri. Biarkan nilai Rupiah yang mencari kita, kita kerja untuk ibadah.

***

Materi dikembangkan dari infografis @sciencemind.lab

Ulasan di atas dapat digunakan sebagai pertimbangan ketika hati sedang senang dan fokus untuk kesejahteraan masa depan. Tidak ketika galau hehe..

Terima kasih sudah membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun