Perencanaan yang baik menjauhkan kita dari kegagalan. Jika tidak merencanakan sama sekali sama dengan merencanakan kegagalan.
Agar tidak 'bocor halus' di setiap pos pengeluaran tentunya penting bagi kita menyusun menu lengkap beserta daftar kebutuhan belanja pangan selama Ramadhan. Bila perlu lakukan itu sebelum Ramadhan tiba.
3. Berbelanja di pasar tradisional jika harus ke supermarket manfaatkan promo
Langkah selanjutnya dengan memprioritaskan belanja ke pasar, siapkan catatan belanja tadi agar kita dapat efisien berbelanja. Kelebihan berbelanja di pasar tradisional harga dapat ditawar dan banyak pilihan bahan serupa sesuai kebutuhan.
Jika ternyata harus berbelanja ke supermarket, manfaatkan promo yang sedang berlangsung. Bahan pangan yang dapat disimpan lama bisa menjadi pilihan jika harus berbelanja ke supermarket. Promo dengan potongan harga kecil sekalipun, jika yang dibelanjakan banyak tentu saja mempengaruhi total uang yang akan dibayarkan. Ingat kembali, memanfaatkan diskon berbeda dengan tergoda diskon.
4. Belajar cara penyimpanan makanan yang benar
Nah langkah ini tidak kalah pentingnya. Kita dapat menambah wawasan mengenai cara penyimpanan bahan pangan sehingga mempertahankan mutu bahan tersebut.
Bagaimana menyimpan kentang tentunya berbeda dengan menyimpan jenis sayuran lain. Demikian juga bagaimana menyimpan telur, bawang merah dan sebagainya. Suhu penyimpanan merupakan satu faktor yang memicu kemunduran mutu bahan pangan.
Semakin panjang umur simpan bahan maka kita tidak perlu berulang kali berbelanja dan juga meminimalisir sampah bahan pangan yang gagal olah. Belum sempat diolah sudah mengalami kemunduran mutu saat penyimpanan.
Kita juga perlu memperhatikan in dan out bahan makanan di kulkas agar tidak mubajir. Sebaiknya memasak bahan pangan yang terlebih dahulu dibeli juga mendahulukan memasak bahan pangan yang mudah rusak karena mengandung cukup air.
Penting juga bagi kita untuk selalu memberi label tanggal jika bahan pangan beberapa kali dibeli dalam waktu berbeda. Upaya ini dilakukan untuk mengetahui mana makanan yang harus diolah terlebih dahulu.
5. Memilih bahan pangan yang imperfect layak makan dan murah
Konsumen sangat senang jika mendapatkan buah dan sayur dalam keadaan segar dengan tidak ada cacat pada kulit. Namun demikian memilih bahan pangan yang tidak selalu terlihat baik tentunya dapat menjadi pilihan, jika kita yakin tampilan tersebut bukan merupakan gejala penyakit tanaman misalnya. Seharusnya masih dapat dipertimbangkan menjadi pilihan.