Aktivitas akademik Perguruan Tinggi meliputi kegiatan pendidikan pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu serta pengabdian kepada masyarakat. Kemasan tersebut dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Lembaga pendidikan tinggi satu diantara pengemban prinsip Education for Sustainable Development (ESD) atau Pendidikan bagi Pembangunan Berkelanjutan. Dalam praktiknya diharapkan Tri Dharma di Perguruan Tinggi menerapkan prinsip  ini demi menjawab kebutuhan keterampilan, sikap dan nilai baru yang mengarah pada masyarakat berkelanjutan.
Tujuh belas (17) tujuan pembangunan berkelanjutan meliputi 1) Tanpa kemiskinan; 2) Tanpa kelaparan; 3) Kehidupan sehat dan sejahtera; 4) Pendidikan berkualitas; 5) Kesetaraan gender; 6) Air bersih dan sanitasi layak; 7) Energi bersih dan terjangkau; 8) Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; 9) Industri, inovasi dan infrastruktur; 10) Berkurangnya kesenjangan; 11) Kota dan pemukiman yang berkelanjutan; 12) Konsumsi dan produksi yang bertanggung Jawab; 13) Penanganan perubahan Iklim; 14) Ekosistem lautan; 15) Ekosistem daratan; 16) Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh; 17) Kemitraan untuk mencapai tujuan.
Implementasi dalam Pendidikan dan Pengajaran
Langkah nyata yang dapat mengarahkan sebuah PT menuju hal tersebut yaitu menyusun dokumen kurikulum yang disesuaikan dengan prinsip ESD. Dimana sebuah kewajiban kemudian bagi pelaksana untuk mendesain perangkat pembelajaran seperti Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dalam memenuhi prinsip tersebut.
Desain pengalaman belajar mahasiswa mengacu pada kompetensi utama yang diturunkan dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan PBB. Tujuan tersebut juga tertuang sebagai rencana aksi yang diintegrasikan secara holistik pada proses pendidikan dan pengajaran. Wujud nyata pencapaian tujuan yang akan dicapai dituangkan dalam kompetensi utama pembangunan berkelanjutan.
Adapun kompetensi utama tersebut diantaranya : 1) Kompetensi berpikir sistemik; 2) Kompetensi antisipatif; 3) Kompetensi Normatif; 4) Kompetensi strategis; 5) Kompetensi kolaborasi; 6) Kompetensi berpikir kritis; 7) Kompetensi kesadaran diri; 8) Kompetensi pemecahan masalah.
Masing-masing kompetensi dituangkan dalam butir-butir indikator keberlanjutan untuk mempermudah pengukuran ketercapaian kompetensi utama yang diharapkan dalam proses pendidikan dan pembelajaran.
Ketercapaian pembelajaran pada mata kuliah yang dipilih sebagai model diukur berdasarkan indikator-indikator tersebut. Adapun indikator yang dimaksud seperti pada gambar di bawah ini.
Implementasi dalam Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya maka implementasi juga dapat ditindaklanjuti pada kegiatan  Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Penulis membatasi lingkup kegiatan implementasi Pendidikan bagi Pembangunan Berkelanjutan di bidang Sains dan Teknik dapat bertemakan a) Konservasi biodiversitas, b) Pengurangan resiko dan mitigasi bencana. c) Adaptasi dan atau adaptasi perubahan iklim, d) energi hijau, e) teknologi hijau, e) Perlindungan ekosistem, f) Konservasi sumber air, g) Kimia hijau, h) Usaha Kecil Menengah (UMKM) hijau dan h) tema hijau lainnya.
Selain itu lingkup implementasi dapat dijabarkan pada bidang lain seperti agro, kesehatan dan kedokteran, sosial humaniora, dan keagamaan.
Pihak kampus dapat membuka akses pengembangan implementasi melalui kompetisi hibah proposal kegiatan-kegiatan Pengabdian kepada masyarakat bagi Civitas Akademika yang melibatkan :
1. Mitra Sekolah Dasar dan Menengah
2. Mata kuliah pada kurikulum berjalan
3. Masyarakat dalam kampus (dosen, mahasiswa atau tenaga kependidikan) dan di luar kampus sehingga terwujud sebuah program berkelanjutan seperti blue campus
Usulan dapat berupa model program yang berkesinambungan, modul, bahan ajar, buku panduan, leaflet, website, poster, video dan sebagainya.
Semoga Pendidikan Tinggi dengan segala tantangannya siap menyongsong tujuan ESD Tahun 2030. Terima kasih sudah membaca.Â
Referensi
en.unesco.org/
Meda, T. 2022. Analisis Potensi RPP Education for Sustainable Development
pada Mata Pelajaran Fisika SMA.Ideguru : Jurnal Karya Ilmiah Guru, 7 (3) : 344-352. DOI : https://doi.org/10.51169/ideguru.v7i3.446
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
