Temuan ini tersiar dan diketahui dunia sehingga keduanya memperoleh nobel dan proyek mereka disejajarkan dengan riset NASA dan Human Genome Project.
3. Mikroba pengurai logam Mangan (Mn)
Ilmuwan berikutnya yang juga menemukan secara tidak sengaja temuan ilmiahnya yaitu Dr. Jared Leadbetter. Seorang ilmuwan mikrobiologi lingkungan dari California Institute of Technology (Caltech).
Leadbetter secara kebetulan meninggalkan logam mangan dalam alat gelas yang terendam air di atas wastafel kantornya. Logam tersebut ditinggalkan pada rentang waktu 10 minggu karena ia harus mengajar di luar kantornya selama musim panas.
Saat kembali ke kantornya, Ia mendapati daerah sekitar logam tersebut terdapat lapisan material cokelat tua. Leadbetter berasumsi bahwa itu ada hubungannya dengan mikroba dan proses oksidasi logam. Mangan digunakan secara alami sebagai nutrisi utama pertumbuhan mikroba sebagai reaksi material cokelat tua secara kemosintesis yang terlihat kasat mata.
Asumsi Leadbetter bahwa proses ini memakai mangan sebagai sumber energi untuk mengubah CO2 menjadi biomassa. Mikroba mendapatkan elektron dari logam ini.
Ia membuktikan pendapatnya secara empiris di laboratorium dan benar terdapat relasi keduanya, mangan dan kehadiran mikroba pada fenomena ini.
Sesuatu yang ditemukan dengan tidak sengaja ini mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain karena waktu tunggu dalam proses cukup lama untuk desain penelitian yang dirancang dengan sengaja.
Temuan Howard Gest pada riset panjang dari tahun 1947 hingga 1992. Penemuan bakteri fotosintetik bersama dua jenis mikroalga hijau memberikan bukti yang kuat pemakaian energi cahaya pada proses fosforilasi.
Fenomena serendipity yang berawal dari ketidaksengajaan mengantarkan pada kebermanfaataan hingga kini dalam dunia sains dan teknologi.