Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diannita Kecil Tahun 90-an di Jayapura, Papua

6 Februari 2023   16:25 Diperbarui: 7 Februari 2023   13:43 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pulau Wayag di Raja Ampat. Sumber : freepik.com/wirestock

Diannita kecil dan teman-temannya senang berenang dan memanjat pohon buah Matoa yang tidak jauh di sekeliling Kolam Ajen (sebutan singkat untuk kolam tempat biasa kami berenang). Masa-masa itu kami habiskan dengan bahagia. Bahagia anak-anak.

*****

Diannita kecil dan keluarga punya seorang tetangga yang orang Makassar. Panggilan beliau Dide (harusnya Bude, tapi gak bisa bilang jelas). Dide senang membuat Papeda.

Papeda makanan khas Papua. Papeda enak sekali. Terbuat dari sagu yang diencerkan dengan air panas namun tetap kental dan kenyak, berbentuk bulat dibentuk dengan dua buah potongan bambu seperti sumpit. Papeda dimakan dengan kuah kuning ikan tongkol, sayur kangkung rebus dan sambal. Kebahagian bisa menyantap papeda buatan Dide.

Anak Dide dua orang adalah teman Diannita kecil, meskipun usia mereka jauh lebih besar namun mbak Dila anak Dide adalah teman berenang Diannita kecil, atlet renang, berprestasi dan cantik. Yang satu lagi Bang Acok (Acok panggilan khas orang Makassar), terkadang beliau juga teman main kucing kaleng (permainan tradisional kami dulu).

Selain mbak Dila dan Yanti, Diannita kecil juga punya banyak teman Papua. Agustina dan Nona namanya. Pernah sesekali Diannita kecil main kerumah Honai Nona Petrus. Asik bermain dan mengamati Mama Nona Petrus memasak, Diannita kecil heran. Mama, kenapa itu ikan dicampur dengan sayur dimasak dengan nasi dicampur kuah kah? (berusaha menirukan setting kejadiaan saat itu) Diannita menanyakan kenapa semuanya dimasak dicampur. Mama Nona Petrus hanya tersenyum dan menjawab singkat itu sudah biasa dan enak. Itu juga berkesan untuk Diannita kecil.

*****

Suatu waktu Diannita kecil di sekolahnya selesai pelajaran olahraga, momen yang tak terlupakan. Sepertinya kelelahan olahraga. Kemudian entah bagaimana alasannya lupa, Diannita kecil ikut bersama teman-temannya sehabis pelajaran olahraga pergi ke luar sekolah, ya masih jam sekolah. Bolos. Iya bolos. Mereka pergi entah berapa banyak anak, lupa. Tapi yang pasti cukup banyak anak yang ikut. Pergi ke Kali Biru. Sebuah kali yang jernih sekali airnya, bersih, indah. Bukan seperti kali, tapi lebih pada sungai yang mengalir tenang.

Ilustrasi kalinya hampir mirip sungai di Raja Ampat kalau teman-teman tahu dari instragram travelova. Iya, mereka bolos ramai-ramai pada jam pelajaran olahraga ke sungai. Ya ampun, kenangan manis tapi tidak patut ditiru. Memori Diannita kecil mengingat sepertinya itu masih kelas 4 SD.

Sepulang dari kali itu mereka telah disambut rotan oleh guru. Diannita kecil dilibas rotan hehe... tidak patut ditiru ya. Sekali seumur hidup dihukum fisik seperti itu habis itu kapok. Siswi yang selalu rengking 1 di SD, dilibas rotan karena bolos.

Sampai sekarang itu kenangan manis menurut Diannita kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun