Manusia dapat memperoleh dampak akumulasi toksin dalam tubuh ikan yang dikonsumsi dan memberikan efek buruk jangka panjang. Tingkatan toksik terakumulasi dan menimbulkan potensi kerusakan diukur sebagai derajat toksisitas. Derajat toksisitas dikategorikan atas akut, subakut, kronis, subkronis dan letal.
Untuk mengukur derajat akut dan subakut dapat dilakukan dengan menghitung nilai LC50 dan LD50 yang diartikan menghitung kematian 50% hewan uji terhadap dosis/konsentrasi senyawa yang diberikan.
Menurut Hudgson (2004) bahwa perairan merupakan lintasan terlarutnya bahan yang diberikan dari luar (misalnya pakan) maupun secara alami ada di dalamnya seperti biota kecil air.
Bahan terlarut masuk ke dalam tubuh ikan melalui sistem pernafasan insang secara difusi. Masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme lintasan lapisan lemak berlapis dari membran sehingga dapat dikatakan berbanding lurus dengan kelarutan lemak (lipofilisitas).
Penting bagi kita untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan sebab di dalam aturan tersebut telah ada pertimbangan banyak aspek kemaslahatan.
Referensi
Dodo. 2018. Aristolochia dan Koleksinya di Kebun Raya. Warta Kebun Raya 16 (1):1-9.
Hodgson, Ernest, 2004, A Textbook of Modern Toxicology, 3rd Edition, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey
https://www.iucnredlist.org/search?query=aristolochia&searchType=species diakses 4 Februari 2023
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?id=12947 diakses 4 Februari 2023
Ji H, Hu J., Zhang G., Song J., Zhou X., Guo D. 2021. Aristolochic acid nephropathy: A scientometric analysis of literature published from 1971 to 2019. Medicine, 100:27(e26510). http://dx.doi.org/10.1097/MD.0000000000026510