Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Imbuhan Pakan pada Budidaya Akuakultur

4 Februari 2023   02:13 Diperbarui: 4 Februari 2023   02:32 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar antibiotik. Sumber : freepik.com/ipopba

Imbuhan pakan dikenal dengan suplemen yang ditambahkan pada makanan ternak atau peliharaan dan bermanfaat dalam menambah bobot tubuh serta meningkatkan status kesehatan hewan.

Imbuhan pakan lazim diberikan pada budidaya akuakultur. Hal ini mengingat kondisi akuakultur dengan sistem kolam terbuka dan terekspos oksigen bebas memungkinkan terjadinya stres lingkungan, infeksi agen penyebab penyakit.

Variasi komposisi pakan dan imbuhan pakan yang diberikan dapat mempengaruhi struktur usus dan stabilitas mikroflora ikan.

Perlakuan memusnahkan dengan membakar atau menggunakan antibiotik sering menjadi pilihan penanganan fisik dan kemoterapi pada budidaya akuakultur jika telah terjadi penyebaran infeksi mikroba maupun non-mikroba.

Namun hal ini berdampak pada kondisi baru seperti resistensi antibiotik pada mikroba yang terekspos antibiotik pada waktu panjang, perubahan keseimbangan lingkungan serta residu yang memungkinkan siklusnya sampai pada konsumsi manusia.

Antibiotik dalam budidaya akuakultur

Penggunaan obat ikan seperti antibiotik diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor  1/Permen-KP/2019. Peraturan tersebut mengatur peredaran obat ikan baik dalam kategori obat keras yang diperbolehkan, obat keras yang dilarang maupun obat bebas terbatas.

Antibiotik pada kategori obat keras dan dilarang penggunaannya diantaranya meliputi golongan amfenikol, nitroimidazol, nitrofuran dan makrolida. Penggunaan obat kategori ini harus di bawah pengawasan dokter hewan.

Pengawasan terhadap peredaran obat terkait konsistensi mutu obat ikan dilakukan oleh Direktorat Jenderal dengan turun langsung ke lapangan sebanyak dua (2) kali dalam setahun. Pengawasan dilakukan dengan pengujian sampel obat ikan. Hasil pengujian sampel laboratorium terhadap obat ikan menjadi dasar evaluasi sertifikat pendaftaran obat ikan.

Asam organik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun