Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seni Lukis Bakteri: Sebuah Keterampilan Proses Sains

22 Januari 2023   14:46 Diperbarui: 22 Januari 2023   19:41 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Adkins-Jablonsky et al. 2022

Mengenal agar art

Melukis telah dikenal sebagai aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media. Tidak berbeda yang dilakukan di atas media pertumbuhan mikroorganisme (mikroba) yaitu media agar-agar.

Media agar-agar yang terformulasi kemudian dipadatkan di dalam cawan petri dan mengandung nutrisi tumbuh bagi mikroba. Jika merunut cawan petri itu apa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cawan petri merupakan cawan kecil dangkal, terbuat dari gelas, bertutup lepas, digunakan untuk menumbuhkan bakteri.

Bahan agar sebagai media yang dipilih juga berwarna netral sehingga kontras dengan warna goresan mikroba yang akan ditumbuhkan nantinya.

Alat yang dibutuhkan seperti jarum ose, tusuk gigi yang telah disterilkan, sterile swab, kultur kerja dan media padat  agar steril dalam cawan petri. Adapun rangkaian kegiatan inokulasi masing-masing kultur dilakukan di dalam kabin steril laminar air flow.

Penemu seni bakteri ini sendiri juga dikenal sebagai sebagai penemu jamur penghasil antibiotik, Alexander Flemming. Sejak sebelum Tahun 1930-an Flemming terdaftar sebagai anggota seniman lukis dari Chelsea Art Club.

Lukisan kultur bakteri yang digores pada permukaan media agar ataupun gelatin. Tokoh-tokoh yang menjadi objek lukis bakteri oleh Flemming kala itu yakni tentara, balerina dan obyek kecil lainnya.

Flemming melukis bermacam-macam bentuk dengan menggunakan kombinasi ragam spesies mikroorganime. Seni ini pun berkembang hingga kini.

Interpretasi warna kultur bakteri dalam media agar

Bakteri yang dipilih sebagai bahan melukis biasanya terdiri dari bakteri berpigmen dapat tunggal maupun kombinasi beberapa spesies berbeda. Kemampuan tumbuh dan metabolisme mikroba diinterpretasikan dengan perubahan warna setelah proses inkubasi selama kurang lebih 24 jam.

Seperti kita ketahui salah satu ciri reaksi kimia adalah perubahan warna. Proses tumbuh bakteri di atas media agar merupakan sebuah proses kimia kehidupan mikroba.

Beberapa bakteri berpigmen yang dapat digunakan dalam agar art yakni Bacillus subtillus (krem-kecoklatan), Cheomobacterium violaceum (violet), Escherichia coli (transparan), Micrococcus luteus (kuning), M. roseus (pink), P. mirabilis (coklat), Pseudomonas aeruginosa (coklat), P. flourescens (hijau-biru terpendar cahaya), Serratia mecencents (pink atau jingga), Staphylococcus aureus (kuning), Vibrio fischeri (berpendar cahaya).

Beberapa kelompok ragi (yeast) dan kapang (mold) juga sudah pernah digunakan sebagai kombinasi goresan, namun kendalanya pertumbuhan jenis ini agak lambat dibanding bakteri.

Kompetisi dan Aktivitas di dunia seputar agar art 

Kontes agar art tahunan sejak 2015 oleh American Society for Microbiology (ASM) dengan peserta terbuka untuk ilmuwan dan seniman. Kegiatan di Tahun 2022 mengusung tema "Your Favourite Microbiologist". Peserta kontes melukis bebas menentukan siapa tokoh yang akan dilukisnya dengan kultur bakteri.

Kegiatan ini juga dijadikan proyek akhir pada mata pelajaran sains di sekolah menengah The Nueva School, San Mateo California. Siswa kelas 10 diminta untuk menyelesaikan kreasi menggambar pada media agar dengan kultur mikroba. Oleh kedua orang guru sains mereka, Danek dan Sweeney pada Tahun Ajaran 2018/2019.

Agar art menjadi salah satu bab dalam buku penuntuk praktikum di Deparment of Biology, University of Alabama Birmingham yang diasuh oleh dua orang dosen yang juga anggota ASM.

Peringatan kemerdekaan Negara India Tanggal 15 Agustus yang dimeriahkan dengan kontes agar art pada Departemen Biologi, Adamas University, Kolkata, India sekaligus mempromosikan seni dan ilmu mikrobiologi.

Agar art juga menjadi aktivitas selingan di tengah kesibukan padat seorang dokter di Azerbaijan, Eropa yang menggunggah kreasi lukis bakteri pada media agar. Yaitu dr. Narmina Ismayilova. Hal ini sering dilakukan dan dimuat beberapa kali di instagram pribadinya. Tutorial video agar art salah satunya telah diunggah dr. Narmina dan dapat dilihat pada link berikut : https://www.instagram.com/p/Cm0zoWdoVM_/

Sumber foto : https://www.instagram.com/dr.narmina.ismayilova/
Sumber foto : https://www.instagram.com/dr.narmina.ismayilova/

Keterampilan proses sains dalam agar art

Keterampilan proses sains harus dimiliki mahasiswa menjelang abad ke-21. Menurut Hasruddin et al., dalam penelitiannya di Tahun 2018, pembelajaran mikrobiologi  dapat menajamkan  keterampilan proses sains  mahasiswa. Kemampuan yang dharapkan meliputi, (1) keaktifan dalam belajar, (2) melibatkan fisik dan mental dalam belajar, 3) melatih dan meningkatkan kerja sama tim dalam belajar, (4) membiasakan belajar layaknya peneliti yang sesungguhnya.

Tentunya keterampilan proses sains dapat tercapai dengan baik dibarengi dengan pendampingan dan acuan kerja dari sumber yang tepat.

Hal yang penting diperhatikan dalam agar art :

  • Kreativitas memilih material kultur mikroba yang akan digoreskan, dengan mengetahui warna pigmen yang akan muncul seiring dengan pertumbuhan sel yang berkoloni (membentuk goresan) pada berbeda jenis media agar.
  • Menentukan tema lukisan seperti gambar logo, hewan, tumbuhan, pemandangan, peta, dan sebagainya
  • Menguji tumbuh terlebih dahulu dan memastikan faktor tumbuhnya dengan benar, misalnya suhu, dan sebagainya
  • Teknik fotografi yang baik (kamera, latar belakang foto dan pencahayaan yang memadai)
  • Memberikan keterangan foto yang menarik (dapat mengangkat filosofi makna tersirat dalam foto)

Kebermaknaan yang dapat dipelajari dari seni agar :

  • Keragaman bakteri di bumi bukan hanya bakteri yang menyebabkan penyakit saja
  • Menumbuhkan bakteri dengan mempelajari pola pertumbuhannya (termasuk warna yang diinterpretasikan, suhu inkubasi selama proses pertumbuhan dan sebagainya)
  • Kesabaran dan ketelatenan karena bekerja dalam bidang lukis yang terbatas berdiameter 9 cm dan kondisi aseptis.
  • Belajar mikrobiologi menjadi lebih menyenangkan karena beririsan dengan ilmu seni.
  • Menggambar berdasarkan filosofi seni dapat mempertajam rasa terus ingin mencoba.

Adapun keterampilan proses sains dalam agar art merupakan bagian dari pembelajaran praktikum di laboratorium mikrobiologi. Berikut disajikan beberapa penjelasannya.

Delapan (8) keterampilan proses sains yang didapatkan dari kegiatan agar art :

  • Mengklasifikasikan spesies bakteri yang akan direncanakan digunakan untuk melukis,
  • Menginterpretasikan kombinasi warna yang akan muncul setelah proses inkubasi,
  • Memprediksi kesesuaian warna yang terbentuk dari hasil masing-masing pertumbuhan bakteri dengan pola yang sudah ada,
  • mengajukan pertanyaan kepada pendamping (guru/asisten laboratorium/dosen pendamping/pelatih agar art
  • melakukan percobaan beberapa kali untuk melihat ketepatan kombinasi warna yang akan muncul dan melatih kecermatan menggores sesuai,
  • berhipotesis apakah percobaannya akan berhasil dengan formula yang telah dipolakan,
  • mengkomunikasikan hasil jika seandainya terjadi kesalahan dan dapat menyusun perencaan mengulang kembali,
  • menyajikan hasil dalam bentuk karya (selama proses) mendokumentasikan dalam foto (akhir kegiatan).

Artikel di atas memberikan gambaran betapa sangat masuk akal jika sains dan seni menjadi harmoni yang selaras. Semoga dengan ini, agar art di Indonesia semakin dikenal. 

Referensi

Adkins-Jablonsky, S.J., Arnold, E, Rock, R, Gray, R, Morris, J.J. 2021. Agar art: a CURE for the microbiology laboratory. J Microbiol Biol Educ 22:e00121-21. https://doi.org/10.1128/jmbe.00121-21

Anita. 2022. Analisis  Keterampilan  Proses  Sains  Mahasiswa  Pendidikan  Biologi  pada Kegiatan Praktikum Mikrobiologi. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan. 3(2): 240-249. https://doi.org/10.37478/jpm.v3i2.1765

ASM Communications. 2022. ASM Announces 2022 Agar Art Contest Winners. 

https://asm.org/Press-Releases/2022/November/ASM-Announces-2022-Agar-Art-Contest-Winners . Diakses 21 Januari 2023

https://www.instagram.com/dr.narmina.ismayilova/ Diakses 22 Januari 2023.

Hasruddin, H., Harahap, F., & Mahmud, M. 2018. Penyusunan Instrumen Keterampilan Proses Sains Berbasis Inkuri Kontekstual pada Perkuliahan Mikrobiologi. Proceeding Biology Education Conference, 15(1): 627--634. https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/32970

Hunt, G. & Lontok, K. 2022. Top 5 Agar Art Tips. https://asm.org/Articles/2019/September/Top-5-Agar-Art-Tips . Diakses 21 Januari 2023.

Ismayilova, N. 2022.  2023. https://www.instagram.com/p/Cm0zoWdoVM_/ Diakses 22 Januari 2023.

Lontok, K. 2019. Inspiring High School Students' Creativity and Design Thinking with Agar Art. https://asm.org/Articles/2019/August/Inspiring-High-School-Students-Creativity-and-Desi. Diakses 21 Januari 2023.

Microbeholic. 2022. Microbial Art-Seni Melukis Mikroorganisme di Atas Medium Agar. https://www.microbeholic.com/2020/05/microbial-art-seni-melukis-mikroorganisme-di-atas-medium-agar.html Diakses 22 Januari 2023.

Mitra, A. 2022. Agar art contest. https://microbiologysociety.org/blog/agar-art-contest.html. Diakses pada 21 Januari 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun