Mohon tunggu...
Dianna FitriaNovita
Dianna FitriaNovita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mendengarkan musik, menonton film, menulis, bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary Dianna | Gara-Gara Mas Dimas

27 Juli 2024   16:32 Diperbarui: 27 Juli 2024   16:34 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Orang Tenggelam/Tribunnews.com

Apa penyebab Dianna tidak bisa berenang ? Kenapa Dianna selalu tidak berhasil saat belajar renang ? Kenapa Dianna selalu takut saat berada di kolam renang ? Gara-gara mas Dimas adalah jawabannya.

Mas Dimas adalah teman kakakku sekolah, belajar ilmu agama di tempat ibadah, sekaligus tetangga kami. Aku hanya tahu nama, wajah, dan rumahnya. Aku tidak dekat dengan mas Dimas.

Aku masih ingat kejadian yang pernah aku alami ketika berusia 9 tahun. Aku ikut kakakku berenang bersama teman-teman sekolahnya. Kebetulan saat itu, kakakku dan teman-temannya sedang mengikuti ujian praktek berenang. Aku berencana belajar berenang dari kakak tertuaku sambil memantau kakak keduaku ujian praktek.

Saat bersantai di siang menjelang sore, kebetulan aku duduk sendirian di pinggir kolam perbatasan antara yang dangkal dengan yang dalam. Aku melihat ke arah kakakku dan teman-temannya yang sedang berbincang. Entah, kakak tertuaku pergi kemana saat itu.

Setelah beberapa menit berlalu, tiba-tiba ada orang yang mendorongku dari samping. Aku sempat melihatnya sekilas, rupanya mas Dimas yang melakukan itu. Aku tercebur di kolam renang dewasa yang cukup dalam bagiku saat itu. Aku tenggelam, kesulitan bernafas, tidak bisa berenang, sambil berusaha melambaikan tangan meminta pertolongan dan berusaha berteriak.

Mas Dimas malah tertawa dan tidak menolongku. Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana agar bisa selamat. Beruntung, salah satu teman kakakku menyelamatkanku. Dia menggendongku dan membantuku keluar dari kolam renang. Saat itu, mas Dimas baru sadar dia salah target.

Dia mengira, aku salah satu teman sekelasnya. Entah, dia sempat meminta maaf atau tidak. Dia sempat mendekat dan melihat kondisiku sejenak. Aku masih shock dengan apa yang baru saja terjadi.

Tidak lama kemudian, kakakku menghampiriku dan memastikan kondisiku. Aku hanya agak kesulitan bernafas sesaat. Setelah kondisiku lebih tenang, kakakku menggendongku. Aku benar-benar takut tenggelam ketika melihat kolam renang dewasa.

Semenjak kejadian itu, tidak ada seorang yang berhasil membuatku bisa berenang. Aku tidak bisa melawan rasa traumaku. Setiap kali masuk air kolam renang kakiku selalu kaku. Tidak jarang merasa sesak nafas karena muncul lagi pengalaman tenggelam itu.

Berbagai cara dilakukan untuk membantuku mengatasi rasa trauma itu. Tapi, belum ada yang berhasil. Kenyataan yang harus diterima adalah hingga detik ini Dianna tidak bisa berenang. Itu semua berkat ulah jahil mas Dimas yang tidak disengaja.

Jujur, aku masih agak kesal ketika melihat atau bertemu dengan dia. Aku lebih memilih menghindar bertemu mas Dimas dibandingkan harus teringat rasa trauma tenggelam di kolam renang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun