3. Membuat Daftar Kebutuhan Prioritas
Jika kita sudah bisa membedakan hal yang merupakan kebutuhan dan keinginan, selanjutnya kita bisa membuat daftar kebutuhan yang dianggap prioritas dan penting selama satu bulan dan nantinya uang yang kita dapatkan harus dialokasikan untuk daftar kebutuhan primer yang sudah ditulis terlebih dahulu.Â
Dengan ini, alokasi tabungan akan merata, dan sebagai pengingat untuk kita lebih mengutamakan hal-hal prioritas dan penting terlebih dahulu sebelum mengalokasikan ke hal lainnya yang belum tentu penting.
4. Menyiapkan Dana DaruratÂ
Cara selanjutnya yaitu kita harus selalu menyiapkan dana darurat. Karena kehidupan kedepannya jelas tidak ada yang tahu, dan belum pasti akan berjalan mulus saja. Dana darurat berguna untuk berjaga-jaga apabila kedepannya terjadi sesuatu yang diluar rencana yang jelas tidak kita harapkan.
Sebagai contoh terjadi kecelakaan, PHK, atau sesuatu yang terjadi seperti pandemi saat ini. Jika kita tidak mengalokasikan dana darurat, kedepannya tabungan kita bisa saja terganggu dan bahkan memperburuk kondisi keuangan.Â
Untuk itu sebagai cara menjaga-jaga dari hal-hal yang tidak diinginkan kita perlu mengalokasikan tabungan untuk dana darurat. Besaran yang disisihkan tergantung anda yang jelas kita menyisihkan sebagian dari tabungan pendapatan bulanan dan digunakan ketika di kondisi darurat saja.
5. Menghindari Pembelian CicilanÂ
Pada masa pandemi seperti saat ini, seharusnya yang kita lakukan adalah memperbanyak tabungan bukan malah pengeluaran. Maka dari itu sebisa mungkin kita harus menghindari membeli keinginan hal yang belum terlalu mendesak atau bisa dibilang tidak terlalu dibutuhkan.Â
Seperti membeli handphone baru, kendaraan pribadi, dan lain lain. padahal kita sudah memilikinya. Apalagi untuk memenuhi keinginan itu, kita lakukan pembelian dengan sistem cicilan.Â
Dengan pendapatan yang didapatkan dimasa pandemi ini yang mungkin lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi, lalu dikurangi kebutuhan yang kita perlukan, dan dikurangi alokasi dana darurat.Â