Mohon tunggu...
Dian Mustika Anggraini
Dian Mustika Anggraini Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hidup dengan Teori Getalt

14 Mei 2014   22:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:31 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Gestalt merupakan teori yang mempelajari suatu gejala sebagai sesuatu keseluruhan. Teori ini menekankan pada pengamatan dan problem solving. Menurut Teori Gestalt, manusia akan selalu berpikir, berpikir, dan terus berpikir tentang segala sesuatu yang terjadi di dunia, apapun itu.

Dalam Teori Gestalt terdapat hukum-hukumnya. hukum pragnanz bermakna seseorang yang selalu mencari makna dari apa yang dilihat. hukum ini ditandai dengan kesadaran kita dalam menjalani hidup ini. hal ini bisa dilihat dengan attensi(perhatian) kita terhadap sesuatu. hukum kesamaan yaitu hal-hal yang sama cenderung membentuk gestalt (keseluruhan). hukum kecenderungan adalah hal-hal yang berdekatan cenderung gestalt (keseluruhan). Manusia selalu melihat secara kelompok-kelompok. Contoh : banyak kursi di kelas tetapi dibagi menjadi tiga baris. maka kita tidak lagi melihat banyaknya kursi itu tetapi kita akan langsung melihat kelompok tiga baris itu. Hukum Ketertutupan adalah hal-hal tertutup cenderung membentuk gestalt (keseluruhan). seringkali melanjutkan pola-pola yang belum selesai seperti ketika kita fotocopy tugas kita dan hasilnya tidak begitu jelas maka kita akan mencoba menebak apa yang dimaksud kata yang tidak jelas itu. hukum kontinuitas yaitu hal-hal yang berkesinambungancendrung membentuk gestalt.

Teori ini juga mempunyai prinsip-prinsip yang harus kita ketahui.

1. belajar dimulai dari suatu keseluruhan, kemudian baru menuju bagian-bagian.

2. keseluruhan memberi makna pada bagian-bagian.

3. belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.

4. belajar akan berhasil jika tercapai kematangan untuk memperoleh pengertian.

5. belajar akan berhasil jika ada tujuan yang berarti bagi individu.

6. dalam proses belajar, individu merupakan organisme yang aktif. diartikan bahwa manusia selalu berpikir atau mencari makna.

Teori Gestalt menuntut kita untuk selalu mencari arti dan makna dalam hidup. belajar tidak bisa bermakna jika kita hanya menghapal saja, tetapi belajar merukan proses dimana kita paham akan materi tersebut. dapat kita kaitkan dengan kata-kata Rene Descartes yang begitu terkenal “Cogito Ego Sum” yang artinya aku berpikir maka aku ada. Proses berpikirlah yang membuat kita dapat bertahan hidup sampai sekarang. Entah seberapa besar masalah yang sedang kita hadapi jika kita terus berpikir mencari solusinya maka kita akan selalu ada. Begitulah hidup dengan teori gestalt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun