Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang terkonfirmasi penyebaran virus corona (covid-19) sejak awal tahun 2020. Virus yang  ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir Desember tahun 2019 kini sudah semakin pesat menyebar dan menginfeksi seluruh penduduk di dunia, baik itu di benua Asia, Australia, Amerika, Eropa dan Afrika tanpa melihat rentang usia, dari mulai bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia memiliki potensi yang sama.
Pada pertengahan bulan Maret 2020, secara serempak pelaksanaan pendidikan di Indonesia mulai diberlakukan secara Daring (Dalam Jaringan). Pembelajaran Daring juga dikenal dengan istilah PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) atau BDR (Belajar Dari Rumah), kebijakan ini ditetapkan sebagai upaya untuk menekan tingkat risiko penyebaran virus corona di bidang pendidikan agar tidak berkembang semakin pesat. Aktivitas pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa memperhatikan protokol kesehatan dapat mempermudah virus untuk menyebar dan menginfeksi manusia di berbagai daerah dalam waktu yang singkat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Kepala Daerah seluruh Indonesia tentang Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, pada hari Rabu, 2 September 2020 secara daring menyampaikan: "Prinsip kebijakan pendidikan di masa Pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi COVID-19".
Selaras dengan apa yang disampaikan Mendikbud, maka pembelajaran daring dilaksanakan sebagai salah satu upaya dan alternatif solusi agar aktivitas pendidikan dan pembelajaran tidak terhenti akibat pandemi virus corona. Para pendidik seperti guru dan dosen memiliki kewajiban untuk tetap memberikan pembelajaran meski dari jarak jauh bagi para peserta didiknya, dari mulai jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi.
Aktivitas pendidikan dan pembelajaran di PAUD tidak akan terlepas dari kata "Bermain" karena secara natural, anak-anak akan belajar melalui aktivitas bermain yang dilakukannya, baik itu bermain soliter (sendiri) maupun bermain kooperatif (bersama teman-teman). Maka, dalam mempersiapkan pembelajaran daring untuk anak usia dini (2-6 tahun) para pendidik perlu mempertimbangkan agar aktivitas yang diberikan pada anak merupakan kegiatan bermain yang bermakna atau memiliki manfaat positif dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangannya. Tidak hanya itu, peran pendidik juga diharapkan dapat mengikuti perkembangan zaman dan perubahan yang terjadi, memanfaatkan peran teknologi informasi, serta meningkatkan kualitas diri agar terampil dan kreatif dalam menciptakan dan mengoptimalkan pendidikan sejak dini yang berkualitas.
Berikut ini, penulis paparkan "Tips Mempersiapkan Pembelajaran Daring di PAUD yang Menarik & Menyenangkan pada Masa Pandemi Virus Corona (Covid-19)"
1. Mengetahui tema pembelajaran yang akan disampaikan pada anak. Penentuan tema bersifat fleksibel, yaitu dapat mengikuti kondisi yang sedang terjadi atau menyesuaikan dengan minat anak.
2. Mempersiapkan berbagai aktivitas pembelajaran yang akan diberikan pada anak. Dalam menyusun aktivitas, pendidik perlu mempertimbangkan agar aktivitas yang diberikan dapat menstimulasi 6 aspek perkembangan anak, yaitu: Nilai Agama dan Moral, Kognitif, Fisik Motorik, Bahasa, Sosial Emosional dan Seni.
3. Mencari dan mengumpulkan bahan (gambar, video, lagu) yang mendukung aktivitas pembelajaran. Pendidik dapat menemukan bahan-bahan yang diperlukan dengan mengakses Google dan Youtube, tetapi jika pembelajaran akan disampaikan oleh pendidik secara daring, maka dapat dilakukan melalui shooting video pembelajaran atau melakukan rekaman suara pada hari-hari sebelumnya. Apabila peserta didik dan orang tua memungkinkan untuk bertatap muka secara daring, pendidik juga dapat menggunakan aplikasi teleconference, seperti : Google Meet atau Zoom
4. Melakukan editing video dari bahan yang sudah didapatkan. Proses editing video dari bahan berupa gambar, video, lagu, rekaman suara dan teks/tulisan dapat dilakukan melalui berbagai aplikasi video editor, seperti : InShot, KineMaster, atau VivaVideo.
Untuk mendownload video dari YouTube, dapat menggunakan link ini: https://en.savefrom.net/1-youtube-video-downloader-4/
Untuk mengubah video dari YouTube menjadi lagu (Mp3) dapat menggunakan link ini: https://ytmp3.cc/en13/
5. Menyimpan video pembelajaran untuk dikirimkan melalui WhatsApp Group kelas atau diupload pada channel YouTube lembaga sekolah. Hal ini dapat menyesuikan dengan kebijakan dan aturan yang berlaku pada lembaga PAUD masing-masing.
Selamat Mencoba.
Beberapa tips yang telah dipaparkan di atas, sudah penulis terapkan ketika pelaksanaan KKN Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19 Periode II UPI 2020 di salah satu lembaga PAUD di Kota Bandung (PAUD Imanda). Para pembaca dapat mengakses dan mengamati video-video tersebut di channel youtube: Dian Millenia https://youtube.com/channel/UCJPl5ri3KRmpq3_jkeb_xGQ
(Dian Millenia, 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H