Universitas Dian Nusantara mendapat bantuan dana Hibah Dikti Tahun 2024 untuk melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat. Dimana Mitra terpilih adalah komunitas warga RT 03 RW 08 Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol. Â Desa Sukamaju masih hijau asri tapi sekaligus menyimpan masalah yaitu banyaknya limpah daun kering dan limbah batang pisang yang berserakan mengotori lingkungan.
Pelaksanaan PMP dimulai sejak 25 Agustus 2024 hingga selesai dan dibuka olah Warek I Undira yaitu bapak Margono Sugeng. Kemudian serah terima peralatan hibah dari Tim PMP kepada mitra sasaran. Peralatan yang dihibahkan antara lain mesin pencacah rumput, mesin pemotong rumput, tempat kompos, mesin peniris minyak, mesin pengaduk bumbu kering dan timbangan digital. Dengan harapan peralatan hibah tersebut dapat membantu mitra untuk memanfaatkan sampah lingkungan menjadi sesuatu yang bernilai jual seperti kompos dan keripik batang pisang.
Masalah sampah daun kering dan limbah batang pisang menjadi fokus utama Tim PMP. Maka Tim memberikan solusi berupa ceramah dan pelatihan kepada mitra. Â Antara lain ceramah tentang pembuatan kompos dan praktek menggunakan alat-alat yang dibawakan oleh Bapak Margono Sugeng. Â Lalu ada pelatihan pemilihan kemasan dan label serta penentuan harga produk yang dibawakan oleh Ibu Dian Meliantari. Â Dimana warga diharapkan dapat membuat sendiri label kemasan yang menarik. Juga diharapkan dengan pelatihan ini warga dapat menentukan harga yang sesuai bagi produk yang dihasilkan. Â Selanjutnya pelatihan membuat keripik dari pelepah batang pisang yang dibawakan oleh Ibu Siti Annisa Wahdiniawati. Batang pisang juga kaya serat dan mengandung vitamin A, C, E, B6, zat besi, kalium. Â Jika dimanfaatkan menjadi keripik tentu baik sekali.
Dari masalah mitra dan solusi yang diberikan oleh Tim PMP setelah dievaluasi ternyata pengabdian masyarakat tersebut hasilnya begitu menggembirakan. Â Ada hasil yang didapatkan yaitu keripik dari limbah batang pisang dan kompos serta kemampuan mitra meningkat dalam memilih label dan menentukan harga produk. Â Hal ini tentunya bernilai positif, mitra dapat mengolah sampahnya menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual.
Kesimpulan hasil pengabdian:
- Pembuatan kompos : Awalnya hanya 38% persen yang tahu tentang membuat kompos. Â Setelah pelatihan 67% peserta mulai mengerti. Â Pelatihan ini juga menginspirasi peserta sebesar 66%. Â Dan 63% peserta berminat untuk berwirausaha kompos.
- Memilih kemasan dan label : Awalnya hanya 36% persen yang tahu tentang memilih kemasan dan lebel. Â Setelah pelatihan 64% peserta mulai mengerti. Â Pelatihan ini juga menginspirasi peserta sebesar 63%. Â Dan 60% peserta berminat untuk memilih dan membuat sendiri kemasan dan label yang baik.
- Penentuan harga : Awalnya hanya 31% persen yang tahu tentang cara menentukan harga. Â Setelah pelatihan 64% peserta mulai mengerti. Â Pelatihan ini juga menginspirasi peserta sebesar 64%. Â Dan 60% peserta berminat untuk menerapkan cara menentukan harga yang sesuai.
- Membuat Keripik Batang Pisang : Awalnya hanya 21% persen yang tahu membuat keripik batang pisang. Â Setelah pelatihan 59% peserta mulai mengerti. Â Pelatihan ini juga menginspirasi peserta sebesar 60%. Â Dan 66% peserta berminat untuk berwirausaha keripik
 Melihat manfaat hasil PMP pada mitra, kami dari Tim Universitas Dian Nusantara mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada DRTPM DIKTI atas pemberian dana hibah PMP tahun 2024 ini hingga pengabdian ini berjalan lancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H