Mohon tunggu...
Dian Meilanita
Dian Meilanita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Seorang mahasiswi S1-Fisika Murni yang memiliki ketertarikan besar dalam dunia fisika dan kepenulisan. Saat ini, saya tengah menempuh studi di Universitas Airlangga. Saya gemar mengekspresikan ide saya melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menjadi Anak Muda yang Divergen atau Konvergen?

2 Juni 2024   12:48 Diperbarui: 2 Juni 2024   12:58 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Misalnya, ketika kamu sedang mengerjakan proyek kreatif seperti membuat startup, pada awalnya kamu butuh banyak ide segar (divergen). Tetapi, saat harus mengeksekusi dan menjalankan bisnis tersebut, kamu perlu fokus dan terstruktur (konvergen).

Menemukan Keseimbangan

Menjadi anak muda yang sukses berarti bisa menyeimbangkan pemikiran divergen dan konvergen. Kamu bisa kreatif dan menghasilkan banyak ide, tapi juga tahu cara menyaring dan fokus pada ide yang paling menjanjikan.

Bagi para anak muda, alangkah baiknya untuk mendahulukan pemikiran yang konvergen. Pada usia muda, kecenderungan untuk labil bisa menyebabkan kita berubah keputusan dalam waktu yang sangat singkat. Pemikiran divergen dapat memperkuat kelabilan tersebut. Namun, dengan pemikiran yang konvergen dan fokus pada satu tujuan, kita akan lebih mantap. Setelah menemukan tujuan dan pemikiran kita cukup dewasa untuk memproses semua tujuan tersebut, barulah kita bisa mengembangkan pemikiran divergen. Dengan demikian, kita dapat menjadi orang yang serbabisa dan mampu beradaptasi dengan perubahan dunia, sambil tetap memiliki satu fokus utama dalam hidup.

Jadi, apakah kamu lebih suka menjadi divergen yang penuh ide atau konvergen yang fokus dan efisien? Temukan keseimbangan yang tepat untuk dirimu dan gunakan kedua jenis pemikiran ini untuk mencapai hal-hal besar dalam hidupmu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun