Setiap hari kita berkutat dengan barang-barang elektronik yang membutuhkan listrik. Listrik yang kita gunakan tentu saja ada biayanya. Biaya listrik yang kita gunakan tersebut diukur dengan satuan kapasitas konsumsi daya listrik dalam kilowatt jam atau kilowatt-hour (kWh). Satuan kWh dipakai untuk menghitung listrik yang digunakan untuk menyalakan lampu dan elektronik atau alat-alat listrik, seperti TV, kulkas, setrika, dan lain lain.
Mungkin belum banyak yang mengetahui apa saja keuntungan yang bisa diperoleh dari 1 kWh.
Mari kita rinci, apa saja yang bisa kita peroleh dari listrik 1 kWh.
1. Menyalakan 4 lampu LED 9 watt selama 28 jam.
2. Menonton TV LED 32” 100 watt selama 10 jam.
3. Menyalakan kipas angin 50 watt selama 20 jam.
4. Menyalakan kulkas 2 pintu 120 watt sekitar 8 jam.
5. Menghangatkan nasi dengan rice cooker 100 watt selama 10 jam.
6. Menggunakan setrika listrik 250 watt selama 4 jam.
7. Mendinginkan ruangan dengan AC ½ PK 375 watt sekitar 2 ½ jam.
8. Men-charge handphone dengan daya 4 watt dapat digunakan untuk 75 hari dengan estimasi waktu charge 2 jam/hari.
[caption caption="Bandingkan deh.. Biaya gaya hidup kita ternyata bisa lebih besar dari 1 kWh konsumsi listrik kita sehari-harinya"][/caption]
Jadi, bayangkan kita dalam 1 jam menyalakan kedelapan barang elektronik di atas secara bersamaan, maka kita akan mengonsumsi listrik sebanyak 1.008 watt-hour (Wh) atau telah mencapai 1 kWh (1 kWh = 1000 W selama 1 jam). Kita perlu memperhatikan bahwa penghitungan kWh tersebut bukan per hour atau per jam, melainkan daya listrik dikalikan dengan jumlah jam penggunaan listrik. Perlu dicatat pula simulasi penggunaan kedelapan barang elektronik secara bersamaan tersebut hanya dapat digunakan setidaknya oleh pelanggan rumah tangga R-1/TR 1300 VA dan di atasnya.
Sekarang coba kita konversikan 1 kWh ke tarif dasar listrik untuk pelanggan R-1/TR 1300 VA pada April 2016, yakni Rp 1.343/kWh. Dengan hanya Rp 1.355 kita mendapatkan banyak manfaat dari penggunaan barang elektronik yang digunakan sehari-hari. Bandingkan dengan konsumsi barang lain atau pengeluaran untuk gaya hidup kita yang bisa didapatkan dengan uang lebih besar dari Rp 1.343, seperti 1 batang rokok, 1 tiket nonton film di bioskop, 1 cangkir kopi di warung kopi, bahkan lebih murah dari satu jam parkir mobil atau sepeda motor di mall.
Dengan manfaat seperti yang telah dijelaskan bisa dilihat betapa berharganya 1 kWh listrik itu. Perlu diketahui untuk memproduksi 1 kWh listrik yang kita nikmati membutuhkan proses yang panjang dan juga berteknologi tinggi. Setelah memahami ilustrasi di atas, ternyata listrik itu objek yang vital, sangat banyak guna dan manfaatnya, serta proses produksinya menggunakan biaya yang tidak sedikit. Yuk, mulai sekarang lebih bijak lagi menggunakan listrik..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H