Mohon tunggu...
Dian LestariGunawan
Dian LestariGunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Istri Bukanlah Impian Seorang Jo March

25 November 2020   21:03 Diperbarui: 25 November 2020   21:10 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilih untuk tidak menikah, itulah mimpi seorang Jo March. Film adaptasi Little Women (2019) yang disutradarai oleh Greta Gerwig menceritakan kehidupan kakak beradik March yang memiliki karakter dan mimpi yang berbeda-beda. 

Film ini dengan sempurna menunjukkan pasang surutnya kehidupan keluarga March dan perjuangan mereka dalam memilih tujuan hidup yang dapat mempengaruhi masa depan.

Little Women (2019) diperankan oleh beberapa artis dan aktor ternama seperti Saoirse Ronan (Jo March), Florence Pugh (Amy March), Emma Watson (Meg March), dan Eliza Scanlen (Beth March) sebagai kakak beradik March. Terdapat juga Timothee Chalamet (Theodore Laurie), Laura Dern (Marmie), hingga Meryl Streep (Aunt March).

sumber: Rotten Tomatoes
sumber: Rotten Tomatoes

Berbeda dengan saudarinya yang lain yang memiliki tujuan hidup untuk menikah dengan laki-laki yang mereka cintai, Jo March memiliki ambisi besar untuk menjadi seorang penulis wanita yang sukses dan tidak ingin menikah. Ia merasa muak dengan pandangan sosial yang mengharuskan wanita untuk hidup melayani suami dan melantarkan talenta mereka dalam berkarya.

Meg March merupakan salah satu saudari Jo March yang memilih untuk menikah. Jo tentunya tidak senang akan pilihan saudarinya tersebut. Namun pada akhirnya Jo March merelakan saudarinya dan turut bahagia dengan pilihan hidup Meg March.

sumber: The American Conservative
sumber: The American Conservative

Dalam film ini, kita dapat melihat bagaimana perbedaan struktur antara wanita dan laki-laki. Laki-laki memiliki kuasa yang lebih tinggi. Kita diperlihatkan bagaimana wanita harus menunggu untuk dilamar oleh laki-laki yang mapan agar dapat menjadi wanita yang seutuhnya.

Strukturasi sendiri adalah sebuah teori ekonomi politik dari Vincent Moscow yang menunjukkan adanya sebuah tindakan dan perubahan sosial karena pengaruh dari struktur sosial seperti kelas sosial, gender, ras, dan lain sebagainya.

Skenario percakapan antara Aunt March dan Jo March menunjukkan bagaimana wanita dituntut untuk menikah dengan laki-laki mapan agar dapat memiliki hidup yang bahagia. "Tapi kau tidak menikah" Kata Jo March heran. "Ya, karena aku kaya." Jawab Aunt March singkat. Di sini juga menunjukkan bagaimana strukturasi yang ada dalam kelas sosial. Orang yang kaya lebih memiliki kuasa dan privilege yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang miskin.

#Filmologi09

Sumber:
Mosco, V. (1996). The Political Economy of Communication: Rethinking and renewal (Vol. 13). Sage.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun