Dalam babak keempat, Marlina dan Novi kembali berhadapan dengan penjahat yang tersisa, namun pada akhirnya mereka berhasil untuk melindungi diri dan membunuh kedua penjahat tersebut.
Dari aksi yang sangat berani yang dilakukan oleh Marlina tersebut tersirat aspek feminisme karena memberikan kesan wanita yang dapat melindungi dirinya sendiri. Pada saat menonton adegan tersebut saya merasa kagum dan juga terkejut karena saya tidak memiliki ekspektasi bahwa Marlina akan membunuh para penjahatnya di dalam babak pertama.
Selain Marlina, film ini juga menampilkan Novi sebagai sosok wanita yang kuat. Novi merupakan wanita yang sedang hamil lebih dari 9 bulan dan ingin menghampiri suaminya yang sedang bekerja di luar kota.
Diperlihatkan skenario menegangkan yang melibatkan perkelahian antara Novi dan penjahat, namun tidak membahayakan kehamilannya. Di sini dapat disimpulkan bahwa Novi memiliki fisik yang sangat kuat karena dapat melawan penjahat-penjahat yang tentunya juga memiliki fisik yang kuat.
Spasialisasi
Spasialisasi merupakan proses penyebaran produk kepada khalayak tanpa terhalangi oleh ruang dan waktu dengan memanfaatkan teknologi komunikasi yang mendukung. Di dalam dunia film, spasialisasi yang dimaksud adalah bagaimana film tersebut didistribusi ke pasaran dengan tidak terhalangi oleh ruang dan waktu. Di era digital ini tentu saja semakin memudahkan pembuat film dalam mendistribusi filmnya kepada khalayak dengan bantuan internet.
Pembuat film dapat mempromosikan filmnya dengan merilis trailer di berbagai media sosial seperti YouTube, Instagram, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Media sosial merupakan salah satu wadah terbaik untuk mempromosikan film karena dapat dikatakan hampir semua masyarakat informasi sudah memiliki akun media sosial.
Film "Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak" merilis trailernya melalui media sosial YouTube dan telah ditonton sebanyak 1.6 juta penonton.