Gula dari Aren akan bersaing dengan gula dari tebu, gula dari jagung, dari bit, gula dari ubi-ubian dan sorgum. Dalam kancah persaingan yang ketat, maka faktor efesiensi dan komparasi nilai lebih suatu produk akan membantu kekuatan dalam persaingan. Campur tangan politik global juga akan mewarnai kompetisi ini, namun pemenangnya pasti yang mempunyai keunggulan komparatif di berbagai hal. Oleh karena itu skema pengembangan Aren harus juga memberi trend kepada arah keunggulan komparatif itu. Artinya semua pihak yang terlibat (seluruh stake holder) pada komoditi Aren ini harus bersatu padu untuk membangun keunggulan komparatif ini.
Artinya pengembangan Aren dari awalnya haruslah dikontrol sedemikian rupa agar tetap dalam skema kerja pengembangan dan pembangunan yang mengarah pada keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif secara global. Seandainya nanti akan terjadi tsunami ekonomi global, dengan berbagai keunggulannya bisnis Aren tidak akan terpuruk seperti keadaan bisnis kelapa sawit sekarang ini. Oleh karenanya Dewan Aren Nasional diharapkan bisa menjadi lokomotif penggerak pengembangan Aren menuju keunggulannya.
Bagaimana menurut Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H