Perjalanan KPK kali ini sedikit berbeda dari yang biasanya. Berkumpul di Stasiun Bogor jam 10 lewat, kami para barisan yang biasanya tukang gerebek restoran orang ini, naik GrabCar ke daerah Dramaga Bogor.Â
Ceritanya kami akan blusukan masuk kampung di daerah dramaga, dimana sasaran kami bersembunyi. Namun karena semua berangkat pagi dari rumah masing-masing, maka kami harus isi peluru dulu, biar nanti saat penggerebekan tidak ada yang pingsan, bisa repot urusannya.
Sampai di Dramaga kami singgah dulu di Pondok Lesehan Kampung Kuring, buat mengisi penuh amunisi yang keroncongan. Sebelum sampai di pondok lesehan, list jenis peluru diedarkan, siapa mesan apa.Â
Saya yang sempat sarapan di Stasiun Bogor sempet nyesel juga, tau begini gue nggak sarapan dulu tadi di stasiun. Lumayan kan hemat 19 ribu. (Tapi, emang sanggup menahan lapar dan berantam ama cacing di perut?, coba aja kalau nekat!)
Saat list dibagikan, saya mikir. Mau ikutan ngelist nggak? Takutnya saat perut masih kenyang lalu diisi lagi, mau muat dimana? Emang punya kantong Doraemon buat nyimpan cadangan darurat?Â
Akhirnya saya melewatkan list itu, belum berani spekulasi, daripada nanti mubazir nggak kemakan? Dosa, tau...! Dosa kemarin saja belum sempat tobat, masak sekarang mau nambah lagi...! Belagu amat.
Yang makanannya sudah datang, mulai sibuk deh dengan ritual rutinnya sebelum makan, apalagi kalau bukan memotret hidangan yang sudah di depan mata, walau perut sudah keroncongan tapi "ritual wajib" ini tak boleh di abaikan. Sebagai bukti kalau gue itu anggota KPK, gitu lho!
Melihat teman asyik menikmati amunisi santap siang mereka, ditambah perut sudah terasa enteng, juga azan zuhur juga sudah berkumandang, kayaknya sudah bisa nih nambah amunisi lagi.Â
Tanpa berpikir panjang lagi sayapun melambaikan tangan memanggil salah seorang pelayan yang sibuk melayani teman-teman. Setelah pelayan mendekat saya lalu memesan makanan berupa nasi, ayam bakar dan sayur asam.
Saya lalu memanggil pelayan lagi untuk meminta sebuah box untuk menempatkan ayam yang masih utuh di piring saya. Setelah pelayan datang membawa box saya lalu memasukkan ayam bakar tersebut ke dalam box.Â
Saya lalu mengambil potongan ayam yang berada di piring Siti untuk lauk makan siang saya. Selesai makan, saya pergi ke masjid yang letaknya tak jauh dari pondok lesehan, memyusul teman yang sudah duluan selesai shalat zuhur.
Setelah semua tuntas, kamipun segera berangkat lagi ke tujuan yang sebenarnya ingin kami kunjungi saat itu. Kembali dengan GrabCar, kamipun meluncur menuju sasaran dengan amunisi penuh, blusukan pun dimulai...
Bersambung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H