Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penghargaan Ini Bagaikan Bahan Bakar, Disaat Dian Itu Mulai Meredup

1 September 2015   11:35 Diperbarui: 1 September 2015   11:44 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Piala Nominee Karya Jurnalistik MH Thamrin"][/caption]

Disaat gairah menulis sedang menurun terjun bebas dari puncak yang tinggi, atau bagai pelita yang meredup kehabisan bahan bakar sambil menunggu tiupan angin yang mengembuskan kematian. Sebuah penghargaan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, menghampiri bagai dewa penolong, bagai setangki bahan bakar untuk pelita yang nyaris padam.

Dewa penolong yang membangkitkan saya dari istirahat panjang, atau bahan bakar yang mengobarkan semangat agar menyala lagi seperti masa lalu, saat saya mulai aktif menjadi seorang blogger itu adalah, sebuah piala yang di berikan oleh PWI Jakarta yang menyelenggarakan acara tahunan Pemilihan Karya Jurnalistik MH Thamrin. 

41 tahun sudah acara ini berlangsung, selama itu pula kegiatan ini hanya dapat diikuti oleh mereka yang berprofesi sebagai wartawan yang bernaung di bawah organisasi Persatuan Wartawan Indonesia. Dengan berjalannya waktu dan semakin beragamnya media yang hadir di hadapan kita setiap hari, karena begitu pesatnya perkembangan teknologi informasi. Membuat panitia penyelenggara, dalam hal ini PWI Jaya, menanggapi dengan positif perkembangan tehnologi informasi itu. Hingga akhirnya ditambahkanlah 3 kategori baru, yaitu Olah Raga, Infotainment dan Blogger. Melengkapi 8 kategori yang telah ada sebelumnya.

[caption caption="Ketua Dewan Kehormatan PWI DKI Jaya, Kamsul Hasan. Tengah memperkenalkan profile Dian Kelana."]

[/caption]

Hadirnya Blogger sebagai salah satu kategori baru, membuat acara tahunan PWI Jaya ini tidak lagi sepenuhnya khusus untuk wartawan professional yang bekerja di media mainstream. Kehadiran Kompasiana, maupun blog keroyokan lainnya, maupun blog personal. Nampaknya telah memberi warna baru dan ladang garapan baru bagi mereka yang suka menulis, berbakat jadi wartawan, namun karena satu dan lain hal tidak bisa menjadi wartawan sungguhan, atau memang tidak berkeinginan jadi wartawan tapi suka berbagi informasi dalam bentuk tulisan.

Blog yang tadinya hanya dianggap sebagai pengganti buku diary tempat curhat, dan para blogger hanya dipandang sebelah mata oleh berbagai kalangan. Kini mulai mendapatkan apresiasi dikalangan professional dan dianggap sebagai mitra dikalangan media mainstream. Dengan ditambahkannya kategori Blogger dalam pemilihan Penghargaan Karya Jurnalistik MH Thamrin ini, adalah bukti nyata diakuniya kehadiran profesi blogger ini.

[caption caption="Foto bersama dengan Ketua Dewan Kehormatan PWI DKI Jaya, Kamsul Hasan. Setelah penyerahan Piala Penghargaan."]

[/caption]

Bagi saya pribadi, keikut sertaan dalam acara pemilihan Karya Jurnalistik MH Thamrin ini, tidak lepas dari adanya informasi yang diberikan oleh pihak PWI Jaya melalui media sosial Facebook dan hubungan yang mulai terjadi dengan pengurus PWI Jaya, ketika sekitar 30 orang Blogger diajak mengikuti suatu acara di Bandung.

Walaupun yang saya dan rekan Gaper Fadli dapatkan dari acara ini hanyalah Nominee Blogger terbaik, karena sedikitnya teman-teman Blogger yang ikut berpartisipasi dan mengirimkan tulisan mereka ke panitia. Bagi saya tetaplah ini sebuah awal yang baik, setidaknya bagi saya pribadi. Seperti yang saya tulis di awal tulisan ini, penghargaan sebagai Nominee Karya Jurnalistik MH Thamrin ini menjadi bahan bakar baru bagi saya, untuk mengobarkan kembali semangat menulis yang lagi redup.  

Harapan saya, bila pada acara penyerahan piala penghargaan yang berlangsung hari Kamis 27 Agustus yang lalu itu di Balai Agung Kantor Gubernur DKI, pialanya diserahkan oleh Ketua Kehormatan PWI Jaya Khamsul Hasan, mudah-mudahan tahun depan pialanya diserahkan oleh Ahok, tentu saja kalau saya yang jadi juaranya. Hehehehe...... ngarep!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun