Sepinya hari libur di Sabtu pagi hari itu, apalagi dengan di pandu oleh mobil patroli polisi, membuat perjalanan kami dari jalan Pattimura, jalan Sudirman, memutar diSemanggi dan lalu memasuki tol dalam kota Jakarta, sangat lancar. Di samping dua bus yang membawa peserta, di belakang kami juga ikut rombongan pejabat dari Kementerian PUPR yang mengendarai mobil pribadi masing-masing.
Jam 07.55 kami memasuki tol dalam kota di Semanggi. Panas matahari pagi yang menyinari Jakarta saat itu, tidak begitu kami rasakan. Jalanan lengang membuat perjalanan kami begitu lancar, apalagi dengan adanya mobil patroli yang memandu kami dengan lampu menyala berkedip di atapnya, serta sesekali ditimpali bunyi sirine saat melewati jalan yang agak padat. Rasanya saya ikut merasa jadi orang penting sepagi itu. Hehehe…
[caption caption="Jalan tol dalam kota yang tidak begitu ramai, membuat perjalanan begitu lancar. Apalagi karena dipandu oleh mobil polisi di depan bus kami."]
Jam 08.22 kami tiba di pintu tol Cibening, perjalanan semakin lancar. Di dalam bus pun terjadi kesibukan. Tour leader kami Yos mengisi perjalanan ini dengan berbagai acara yang menghibur, sehingga tidak ada diantara kami yang tertidur selama dalam perjalanan. Mewawancara pak Ismet, kenek bus kami. Juga mengadakan kuis seputar toll Cipali dengan pertanyaan dari pak Wisnu Dewanto, Corporate Affair Manager PT Lancar Marga Sedaya, operator jalan tol Cipali.
Setelah melewati pintu tol Cikampek, kami semakin bersemangat. Rasa ingin tahu bagaimana nikmatnya melaju di jalan tol yang baru itu semakin terasa. Itu mulai kami rasakan setelah bus yang kami tumpangi mulai meluncur di jalan yang baru dan mulus, awal jalan tol Cipali!. Asyiiik…
Setelah melewati jalan beberapa ratus meter, kami tiba di pintu tol Cikopo. Rasa bangga melihat arsitektur gerbang tol dengan latar belakang jalan tol Cipali yang mulus, mulai merasuk hati saya. Â Setelah melewati gerbang tol, rombongan kami berhenti. Kami para peserta Explorasi tol Cipali turun dari bus yang kami tumpangi. Sampai di jalan kami lalu mengabadikan infrastruktur gerbang tol berikut jalan tol yang membentang mulus di hadapan kami.
[caption caption="Gerbang Tol Cikopo"]
Setelah menerima penjelasan dari pak Wisnu seputar pembangunan jalan toll dengan segala macam kelebihannya, kami melanjutkan perjalanan. Hawa sejuk pendingin ruangan dalam bus, melindungi kami dari panas terik yang mulai membakar bumi di sepanjang jalan yang kami lewati. Musim panas yang tak pernah diselingi hujan, membuat rumput-rumput penghijauan yang ditanam di sepanjang pinggir jalan tol, terlihat meranggas kekeringan. Namun untunglah hal itu dapat sedikit terhapus oleh pemandangan yang indah menghijau dari persawahan yang membentang di samping kiri maupun kanan jalan tol, yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuh di perkampungan.
Mulus dan sepinya jalan tol yang kami lewati saat itu, membuat sopir bisa mengembangkan kecepatan bervariasi antara 70 sampai 90 kilometer perjam. Kecepatan bus yang sudah cukup tinggi itu, tidak begitu terasa oleh kami. Saya yang memang sengaja duduk di kursi paling depan di samping sopir, sering melihat berapa kecepatan laju bus kami dari speedometer yang berada di dashboard di depan sopir.
[caption caption="Lurus dan panjang, inilah ciri khas jalan tol Cipali yang kami lewati ini. Kondisi ini sering membuat para pengemudi terpacu untuk menginjak lebih dalam melebihi kecepatan yang diizinkan."]
Disamping menikmati jalanan yang baru dan mulus, dalam perjalanan itu kami juga bisa langsung melakukan tanya jawab dengan pak Wisnu, yang dengan begitu gamblangnya menjawab semua pertanyaan kami yang begitu antusias. Sehingga perjalanan menempuh jarak 116,75 kilometer ditambah dengan jarak Jakarta ke Cikampek, tidak terasa membosankan.