Mohon tunggu...
diankartikasantoso
diankartikasantoso Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Arsitektur - UPN Veteran Jawa Timur

Lecturer, Researcher, Landscaper

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar dari Pahlawan: Sawo Kecik dalam Strategi Perang Pangeran Diponegoro (Antara Pertahanan, Tata Ruang dan Sustainibility)

15 November 2024   10:34 Diperbarui: 15 November 2024   10:36 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan sosio-ekologis telah terbukti efektif dalam mendorong keterlibatan masyarakat dalam upaya konservasi. Sebuah studi kolaboratif antar perguruan tinggi menemukan bahwa keberhasilan proyek konservasi sangat dipengaruhi oleh faktor sosio-ekologis. Artinya, pemahaman terhadap budaya dan nilai-nilai lokal menjadi elemen penting dalam setiap program konservasi . Nilai-nilai yang terkandung dalamik, seperti kebaikan, persatuan, dan keberlanjutan, dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan melestarikan alam dengan cara yang relevan dengan tradisi mereka.


Menghidupkan Nilai Filosofi Sawo Kecik: Teladan Cinta Negeri dan Pelestarian Alam


Menghidupkan kembali nilai-nilai sawo kecik dalam kehidupan modern adalah langkah strategis untuk menumbuhkan cinta terhadap negeri sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Dengan memuliakan simbol-simbol budaya seperti ini, masyarakat Indonesia akan lebih mengenal dan menghargai sejarah serta nilai-nilai luhur yang diwariskan para pahlawan. Meneladani semangat dan perjuangan para pahlawan melalui simbol-simbol lokal seperti sawo kecik bukan hanya memelihara warisan budaya, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan sebagai bagian penting dari keberlanjutan bangsa.

Nilai-nilai dalam sawo kecik bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan lingkungan di sekolah atau kegiatan pertanian dan konservasi. Dengan cara ini, generasi berikutnya dapat diwarisi filosofi hidup yang berlandaskan kebaikan dan keberlanjutan. Generasi muda diharapkan tidak hanya mencintai negeri ini, tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab dalam melestarikannya.


Penutup

Hari Pahlawan bukan hanya momen mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga saat yang tepat untuk refleksi diri dalam meneladani nilai-nilai luhur mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dengan inspirasi dari simbol-simbol lokal seperti sawo kecik, kita bisa menginternalisasi nilai keberlanjutan yang relevan di tengah tantangan zaman. Filosofi sawo kecik mengajarkan kita bahwa mencintai negeri berarti melestarikan lingkungan dan nilai-nilai budaya yang menjadi identitas bangsa. Melalui sawo kecik, kita belajar tentang pentingnya persatuan, ketangguhan, dan menjaga kebaikan yang diwariskan oleh para pahlawan bangsa.

Dengan meneladani semangat dan nilai-nilai yang diwariskan oleh para pahlawan, kita tidak hanya mencintai negeri ini dengan lebih mendalam, tetapi juga menjadikannya lebih baik untuk generasi yang akan datang.


---

Referensi
1. "Mengungkap Filosofi Pohon Sawo Pangeran Diponegoro" - [NUMajalengka](https://www.numajalengka.or.id/main/news/view/OTMz/Mengungkap-Filosofi-Pohon-Sawo-Pangeran-Diponegoro)
2. "Sawo Kecik, Kanthil, dan Tanjung" - [Masjid Gedhe Kauman](https://mesjidgedhe.or.id/sawo-kecik-kanthil-dan-tanjung/)
3. "Manfaat Pohon Sawo Kecik" - [DLH Probolinggo](https://dlh.probolinggokab.go.id/sawo-kecik/#:~:text=Sawo%20Kecik%20(Manilkara%20kauki)%20diperkirakan,di%20seluruh%20Indonesia%20kecuali%20Kalimantan)
4. "Faktor Sosio-Ekologis dalam Konservasi" - [Yayasan Kehati](https://kehati.or.id/faktor-sosio-ekologis-sangat-berpengaruh-terhadap-keberhasilan-konservasi/)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun