Mohon tunggu...
Dian Kusuma Damayanti
Dian Kusuma Damayanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - IRT, DapurKiddos4U Frozen Food Homemade, Higienis, Healthy and Halal

Tidak ada tempat terbaik untuk berbicara dan mengekpresikan rasa selain melalui tulisan. Motto hidup adalah do the best, selalu berpikir positif, tidak pernah menyerah dan sertakan Allah Swt. dalam segala hal. Contact me melalui e-mail: dianjumhan@gmail.com II FB: Dian Kusuma Jumhan II IG: dianjumhan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menumbuhkan Rasa Kepercayaan Diri Anak dengan Insting Seorang Ibu

16 April 2021   21:13 Diperbarui: 16 April 2021   21:18 1572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto dari gambargaya.blogspot.com

Keberadaan anak selalu menuntut perawatan, bimbingan, perlindungan dan pertanggungjawaban penuh dari orang tua. Di sinilah orang tua butuh insting

Insting sendiri merupakan dorongan naluri secara tidak sadar untuk bertindak tepat terhadap rangsangan tertentu yang tidak dipelajari, tetapi telah ada sejak kelahiran makhluk hidup dan bersifat turun-temurun (filogenetik).

Keberadaan seorang anak tentu memberikan arti dan pengaruh kepada orang tuanya, baik arti terhadap nilai, kebanggaan, dan keseempurnaan hidup.

Berdasar pada literasi di atas, saya mencoba berbagi pengalaman pribadi tentang cara menggali insting sebagai seorang ibu dalam menumbuhkan rasa kepercayaan diri anak perempuanku.

Anak pertamaku, Nur Annisa Damayanti, lahir tanggal 13 Agustus 2000 di Kota Surabaya, Jawa Timur. 

Saat memasuki taman kanak-kanak swasta Islam di Surabaya, ia terlihat pemalu, pendiam, dan tidak berani menatap orang. Saya mengetahui hal itu karena ia bersembunyi di belakang saya supaya tidak terlihat oleh gurunya. Selama seminggu, saya ikut bersekolah di ruang kelas.

Sebagai orang tua, saya dan ayahnya berusaha semaksimal mungkin mencari cara untuk mengubah karakter tertutup dan pemalunya, seperti dengan membiasakan salim atau berjabat tangan dan mencium tangan sebagai bentuk kontak sosial dengan orang lain dan membiasakan Nisa berani mengemukakan pendapat dalam keluarga. 

Kami sadar bahwa mengubah karakter tertutup dan pemalu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tetapi membutuhkan proses dan komitmen. 

Suatu kali, kami tidak sengaja melihat Nisa bercermin dengan berbagai gaya. Ternyata, Nisa pandai bergaya dan jalan berlenggak-lenggok layaknya seorang peragawati.

Akhirnya, saya memiliki insting untuk mengirimkan salah satu foto koleksi Nisa ke ajang lomba foto tanpa sepengetahuannya. Ajang ini bertajuk Kids Competition Talent tahun 2007. 

Sesuai instingku, Nisa mendapatkan Juara III kategori Action dan layak berdiri di atas panggung untuk menerima piala. Sejak saat itulah, kepercayaan diri Nisa mulai tumbuh.

Berbagai pengalaman dan prestasi telah diraihnya, antara lain Juara I Foto Action Pemilihan Putra Putri BRITAMA 2007, menjadi penyanyi latar Rio Febrian pada acara Berbagi Cinta Bersama Dancow 2010, dan foto bersama Gubernur Jawa Timur Bapak Soekarwo. 

Nisa juga mencoba talenta baru, seperti menyanyi, menari tari tradisional, dan dance tanpa paksaan. Kesempatan itu tidak serta merta muncul, tetapi membutuhkan insting yang tepat dari seorang ibu. 

Kebahagiaan kami sebagai orang tua semakin lengkap dengan prestasi yang diraihnya di sekolah, antara lain Top Ten Lulusan Terbaik SD untuk kategori Jumlah UN Terbaik dan Nilai UN Sempurna. Hal ini tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata dan biarlah menjadi bagian cerita hidupnya di usia 6-12 tahun.

Memasuki masa remaja, Nisa harus kehilangan teman dan semua aktivitas yang sudah dijalani. Saat itu dia berusia 13 tahun dan harus mengikuti orang tuanya yang berpindah tugas ke kota lain. Adaptasinya dengan budaya, teman, dan sekolah baru perlu diacungi jempol. 

Berbekal komunikasi, pemahaman, dan insting seorang ibu, Nisa tumbuh menjadi remaja yang memiliki banyak kemauan. Di SMA, dia mengikuti ajang pemilihan paskibra.

Sekarang Nisa sudah kuliah di semester VI di salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang. Dia tumbuh menjadi pribadi yang kuat, mandiri, dan tanpa lelah mencoba berbagai tantangan dan kompetisi.

Berbagai prestasi kembali diraihnya, di antaranya menjadi Duta Mahasiswa Polines di ajang pertukaran pelajar Summer Camp di Taiwan, menjadi Putri Favorit Akuntansi Polines 2020, dan menjadi Relawan Pajak Kementrian Keuangan 2021. 

Tak pernah disangka, Nisa yang sebelumnya memiliki sifat tertutup dan pendiam berubah menjadi anak yang berpikiran terbuka, percaya diri, dan mampu berbicara di depan audiens.

Dari pengalaman pribadi ini, saya ingin menyampaikan kepada orang tua, khususnya ibu, bahwa seorang anak adalah sangat berharga. Jangan dilewatkan sedikit pun masa perkembangannya. 

Gali terus insting sebagai seorang ibu dan dampingi anak tanpa kenal lelah dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Anak adalah investasi jangka panjang dan amanah Allah Swt.

Di tangan anak-anak, kertas menjelma perahu Sinbad yang tak takluk kepada gelombang, menjelma burung yang jeritnya membukakan kelopak-kelopak bunga di hutan; di mulut anak-anak, kata menjelma Kitab Suci.

“Tuan, jangan kau ganggu permainanku ini.”

(Sapardi Djoko Damono)

Semoga bermanfaat dan salam semangat!

(Ed. Saheeda)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun