Mohon tunggu...
Dianita Sahentendi
Dianita Sahentendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ingin meningkatkan kemampuan menulis saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Artikel Jurnal

23 Februari 2024   14:07 Diperbarui: 23 Februari 2024   14:09 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya setuju dengan delapan langkah yang ditawarkan dalam artikel ini untuk melakukan dekolonialisasi Pendidikan Agama Kristen di Indonesia. Namun, untuk bisa melaksanakan ke delapan langkah tersebut menjadi sebuah tugas yang berat. Pasalnya tidak semua orang menyadari penindasan yang dialami oleh diri sendiri atau bahkan orang lain. Sehingga untuk menyadari nilai-nilai kolonial yang menindas dan masih tertinggal ini merupakan hal yang sulit dilakukan. Kecenderungan masyarakat untuk hidup berdampingan dengan nilai-nilai kolonial yang menindas masih banyak ditemukan hingga sekarang. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pembekalan terhadap seluruh anggota gereja tentang apa itu nilai-nilai kolonial yang menindas dan masih dilanggengkan hingga sekarang. Bagaimana cara itu dilanggengkan? Disaat anggota jemaat sudah memiliki kesadaran akan hal-hal tersebut, maka ke delapan langkah yang ditawarkan memiliki kemungkinan untuk dilaksanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun