Mohon tunggu...
Dian
Dian Mohon Tunggu... Lainnya - Peternak

Hamba Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bullying Terus Terjadi, Butuh Islam Sebagai Solusi

15 Desember 2023   18:14 Diperbarui: 15 Desember 2023   18:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama mendapatkan porsi yang sangat sedikit untuk mendidik manusia. Negara yang ber-asas sekuler membolehkan agama mengatur hanya dalam urusan private, sedangkan dalam ruang publik peran agama sangatlah dibatasi. Inilah yang menjadi penyebab perundungan kian masif. Dimana manusia saat ini mengalami krisis moral karena kehidupan sekuler memberikan kebebasan berperilaku pada setiap individu. Kebebasan itulah yang membentuk mereka menjadi manusia yang bebas dalam artian jauh dari norma dan nilai-nilai agama, sehingga naluri mereka tidak terarah dan tidak terdidik dengan norma-norma agama.

Kian memperparah, sekolah sebagai institusi pendidikan seharusnya mampu mencetak peserta didik yang berkualitas. Nyatanya kurikulum sekuler kapitalisme yang diterapkan---tanpa memperhatikan aspek spiritual atau agama---justru melahirkan remaja yang banyak masalah. Belum lagi aturan dan kebijakan penguasa yang erat dengan liberalisme, tidak memperhatikan nilai-nilai agama memberi andil besar dalam maraknya kasus ini.

Berbeda dengan sistem sekuler kapitalisme, dalam sistem Islam (Khilafah)yang menjadikan akidah Islam sebagai asas, memiliki aturan yang sangat terperinci dan sempurna dalam menyelesaikan permasalahan. Islam telah menetapkan bahwa selamatnya anak dari segala bentuk kezaliman ataupun terlibatnya mereka dalam perundungan bukan hanya tanggung jawab keluarga dan lingkungan masyarakat. Namun, negara memiliki andil dan peran yang sangat besar dalam mewujudkan anak-anak tangguh berkepribadian Islam sehingga senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan maksiat, termasuk dalam hal ini masalah perundungan.

Islam menuangkan aturannya dalam bentuk larangan dan perintah. Sebuah larangan dalam Islam akan bernilai dosa yang diancamkan siksaan di neraka. Sedangkan perintah dalam Islam bernilai pahala yang dijanjikan Allah SWT berupa surga. Perundungan (Bullying) di dalam Islam bisa dikategorikan sebagai perilaku yang dilarang atau diharamkan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Mencela seorang muslim adalah kefasikan (dosa besar)", (HR. Bukhori).

Oleh sebab itu, Islam dengan tegas melarang perbuatan perundungan. Islam bertanggung jawab menerapkan aturan Islam secara utuh dalam rangka mengatur seluruh urusan umat manusia. Jaminan keamanan dan kesejahteraan akan didapatkan bagi semua umat manusia secara adil dan menyeluruh.

Dalam hal ini upaya pencegahan dan solusi perundungan hanya akan terwujud dengan tiga pilar yaitu,

Pertama, Islam mewujudkan ketakwaan individu dan keluarga. Hal ini menjadi dasar bagi setiap individu agar terdorong untuk senantiasa terikat dengan aturan Islam secara keseluruhan. Dalam lingkungan keluarga pun juga dituntut untuk menerapkan aturan Islam. Karena dengan aturan inilah yang akan membentengi individu untuk melakukan kemaksiatan dengan bekal ketakwaannya.

Kedua, kontrol masyarakat. Dengan adanya kontrol masyarakat mampu menguatkan hal yang telah dilakukan oleh individu dan keluarga. Kontrol ini sangat diperlukan untuk mencegah masifnya berbagai tindakan brutal dan kejahatan yang dilakukan anak-anak termasuk kasus perundungan. Budaya ber-amar makruf nahi mungkar di tengah masyarakat, serta tidak memberikan celah sedikit pun dalam segala bentuk kemungkaran, sehingga semua tindakan kriminalitas apa pun dapat diminimalkan.

Ketiga, peran negara. Negara Islam (Khilafah) wajib menjamin kehidupan yang bersih bagi rakyatnya dari berbagai kemungkinan berbuat dosa, termasuk perundungan. Caranya dengan menegakkan aturan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Negara juga wajib menyelenggarakan sistem pendidikan Islam dengan kurikulum yang mampu menghasilkan anak didik yang berkepribadian Islam, sehingga terhindar dari berbagai perilaku kasar, zalim, dan maksiat lainnya. Wallahu a'lam bis showab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun