Mohon tunggu...
Dianilia
Dianilia Mohon Tunggu... Lainnya - Berproses dan selalu berproses

Bismillahirahmanirahim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi Tanpa Senyuman

26 Desember 2020   08:44 Diperbarui: 26 Desember 2020   08:53 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam beranjak pergi

Sinar mentari mulai menampakan diri

Burung- burung berkicau ria 

Menyambut datangnya pagi

Butira embun  yang masih menempel

di dedaunan diterpa teriknya mentari  pagi

Membuat lukisan alam yang tak pernah terganti

Dengan segelas kopi untuk menyambut pagi ini

Dengan senyuman.

Di balik tetesan air mata

Di balik indahnya pagi

Terselip sebuah cerita

Yang pahit jika diingat

Karena begitu mudahnya

Dirimu pergi tuk selamanya

Meninggalkan diriku sendiri

Di dalam kehampaan yang kurasakan

Ya sudalah namu semua telah berlalu

Semua tinggal kenangan 

yang akan menjadi sebuah cerita

Yang akan hilang dan terlupakan dimakan waktu

Walau sakit yang kurasa,,

Ku tetap mulai pagi ini 

Dengan rasa bahagia

Karena kita akan mulai menulis

Sebuah cerita di buku kehidupan kita yang baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun