Mohon tunggu...
Dee Latif
Dee Latif Mohon Tunggu... Administrasi - Sulung dari 5 bersaudara

Pecinta kucing, suka merajut sambil dengerin musik atau nonton drakor n k show

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dia Pembohong atau Mythomania?

4 April 2021   10:53 Diperbarui: 4 April 2021   10:59 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Aku punya kawan kantor yang sering sekali berbohong, semudah dia membalikkan telapak tangannya, sampai kadang dia sendiri lupa mana yang sebelumnya habis bohong apa dengan siapa, seringkali kami mendapati cerita yang berbeda-beda ketika dia menyampaikan informasi baik yang terkait dengan dirinya sendiri maupung orang lain.

Sesungguhnya semua kebohongan yang pernah dia ucapkan sangatlah menyebalkan, tapi ada pula yang lucu, membuat kami tertawa dan akhirnya memakluminya saja. Yakni ketika pada suatu hari dia pasang gambar di medsosnya dengan caption yang intinya curcol kalau dia habis tercebur kali saat naik motor hujan-hujanan, untungnya dia selamat.

Aku langsung menyampaikan empati sekaligus bertanya di kolom komen medsosnya, kapan kejadiannya? Kok bisa? Sama siapa? Dia jawab kemarin, sendiri naik motor saat jalanan sedang licin karena banjir dan masih hujan, jadi pandangannya terganggu, tidak liat tepian kali lalu nyemplung dan hanyut tapi diselamatkan orang katanya. Esoknya teman lain dicurhatin kalo dia habis kecelakaan nyemplung kali saat naik motor dan memboncengi anaknya, anaknya hanyut tapi selamat ditolong orang. Esoknya lagi seorang kawan yang menelpon dia diceritakan, kalau sebulan lalu dia sempat sakit luka-luka di badannya karena kecelakaan, nyemplung kali bersama adiknya, adiknya sempat hanyut tapi selamat ditolong orang.

Kami jadi tidak mengerti, apakah dalam waktu 2 bulan itu dia sudah nyemplung 3x? pertama dengan adiknya, kedua sendirian, ketiga dengan anaknya?

Banyak banget kebohongan dia yang ketika dikonfirmasi kemarin kamu ngomong A kok sekarang ngomong Z? Dia malah nanya balik, "kapan aku ngomong gitu?" Lebih banyak kebohongan yang buruk daripada bohong yang lucu seperti cerita di atas. Sebelumnya kami selalu rajin konfirmasi kalau ada cerita dia yang berbeda antara satu dengan lainnya, tapi lama-lama kami malas, karena mulai hafal mana ciri dia sedang jujur atau sedang berbohong.

Dia juga pernah berbohong perihal kesehatan anaknya yang dia katakan sedang dirawat karena sakit parah, banyak yang urunan dana untuk bantu pengobatan anaknya. Tapi tidak mengijinkan siapa pun untuk datang menjenguk di RS dengan alasan dilarang dokter, kami mau jenguk setelah anak itu pulang ke rumah pun dilarang, dengan alasan anaknya masih butuh istirahat dalam keadaan tenang. Heh....Rest in Peace?

Puncaknya malam tadi, ketika dia infokan di grup bos-bos bahwa ayahnya meninggal dunia, para bos bertanya kepada kami apakah kabar tersebut valid? Tapi tidak ada satu pun dari kami sesama rekan admin yang dapat info langsung dari dia. Kami japri dia perihal kabar duka itu sampai detik ini tidak ada satu pun pesan WA kami yang dia balas. Tidak mungkin hal yang berkaitan dengan kematian apalagi orang tuanya sendiri dia jadikan cerita fiksi bukan? Hanya demi mendapatkan uang sumbangan? Itu pasti ngga mungkin banget.

Di Grup WA admin tidak ada satu pun orang yang menyampaikan ucapan belasungkawa kepadanya, karena belum ada yang tau kebenaran kabar itu. Akhirnya pagi tadi salah seorang rekan kami ada yang datang takziyah ke rumahnya, dan dikonfirmasi bahwa benar ayahnya telah tiada.

Aku berharap semoga di masa depan dia tidak akan pernah berbohong lagi, agar tidak ada seorang pun yang akan meragukan kata-katanya, tapi jika itu sudah berubah menjadi kebiasaan, haruskah aku dan kawan-kawanku yang lain bahkan bos kami memahami dan memakluminya? Apakah dia Pembohong murni yang senang mengambil keuntungan dari kebohongannya? Ataukah sesungguhnya dia sedang sakit Pseudologia fantastica alias mythomania? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun