Mohon tunggu...
Dee Latif
Dee Latif Mohon Tunggu... Administrasi - Sulung dari 5 bersaudara

Pecinta kucing, suka merajut sambil dengerin musik atau nonton drakor n k show

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Berburu dalam Banjiran

12 Februari 2015   18:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari-hari banjir sangat menyebalkan bagi orang yang mengerti, tapi bagi anak-anak, hari-hari banjir adalah momen bermain air gratis. Meskipun sudah dilarang karena alasan kesehatan, anak-anak pasti tetap merengek pd orang tuanya untuk diijinkan main banjiran. Begitu pula dengan keponakanku Dzikri.

Bocah kecil itu kemarin ketika air sudah agak surut diijinkan mamanya untuk turut merasakan main banjiran. Girang sekali dia, bareng ponakan-ponakan sebelah rumah mulai rusuh menepak-nepak air dengan tangan dan kakinya, bikin orang dewasa naik pitam kalau terkena cipratannya.

Setelah pemanasan, Dzikri mengikuti yang lain untuk berburu dalam banjiran, ini hal yang sangat dia tunggu dari kemarin, karena tergiur cerita ponakan sebelah bahwa kemarin ada yang menemukan kura-kura kecil berwarna hijau. Dzikri pun mulai berburu, tp yg dia lihat hanya ikan cere, tdk minat. Katanya lebih bagus koleksi ikan cupangnya. Cari lagi....lagi dan lagi....tdk dpt juga, sementara sodaranya yg lain sudah dpt ikan gabus dan ikan mas berukuran lumayan besar, ada jg yg dpt keong (untung ga ada yg nemuin ular ky warga ujung gang. hiiyy.....)

Waktu 1 jam yg diberikan mamanya sudah hampir habis, Dzikri sudah diteriaki mama disuruh mandi, tapi dia belum menyerah, detik-detik terakhir mamanya datang untuk menghentikan Dzi, tetiba dia melihat ikan yang bentuknya lucu, ada banyak, tapi karena tidak punya serokan, dia cuma mampu menangkap 1 ikan lucu tersebut.

Di depan kamar mandi lantai atas Dzikri teriak memanggilku, "Nde....nde....liat deh, kita dapat ikan lucu nih. Kalo Naila (kakaknya) dapat keong"

Dari dalam kamar tidur aku menyahut, "aduh....suruh kakak Nai buang aja takut keongnya beracun Dzi"

"Nai....kata Nde keongnya buang, takut beracun"

"Nde.....liatin ikan kita dulu. Ini ikan apa ya Nde? lucu deh, ga ada tangannya (maksudnya sirip), badannya bulet ada buntutnya lancip"

Pas aku tengok, ternyata itu bukan ikan, tp Kecebong, "Hadeh Dzi.....ini bayi kodok. Dzikri tetap mau pelihara?"

"Bukan kodok Nde, ga punya tangan sama kaki dia, ngga jongkok juga"

"Dzi....kodok itu punya anaknya pertama-tama bertelur bentuknya bulat-bulat, terus berubah bentuk jadi kaya gini namanya kecebong atau berudu, terus berubah bentuk lagi jadi kodok deh"

"Oh.....kalo kodok kita ngga suka Nde. Buang aja deh. Yahhh.....mama sih keburu teriak-teriak, kita jadi ngga dapat apa-apa deh"

Kasihan Dzikri jadi sedih, tapi Nde jadi ketawa, hahaha. Maaf ya Dzi :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun