Mohon tunggu...
Dianniaty Hutahayan
Dianniaty Hutahayan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru di TK Sultan Agung, Pematang Siantar. Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenalkan Konsep Berhitung Angka Sambil Bermain untuk Anak Usia Dini

28 November 2022   20:38 Diperbarui: 1 Desember 2022   12:49 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari generasi ke generasi sudah disadari, bahwa bermain adalah kegiatan yang menyenangkan yang paling digemari oleh anak- anak dan sebagian waktu anak digunakan untuk  bermain. Bermain adalah belajar bagi anak, karena dengan bermain anak mampu meningkatkan kemampuannya dan mengembangkan dirinya

Kartini Kartono mengemukakan dalam bukunya Psikologi Anak yaitu melalui permainan anak mendapatkan bermacam- macam pengalaman yang menyenangkan, sambil menggiatkan usaha belajar dan melaksanakan tugas- tugas perkembangan

Maksudnya adalah semua pengalaman- pengalaman yang didapat oleh anak adalah melalui kegiatan bermain karena dengan kegiatan bermain itu anak akan mendapatkan dasar yang kuat untuk tercapainya macam- macam keterampilan yang diperlukan anak .

Berhitung bukanlah sesuatu yang asing untuk anak Paud, melainkan sesuatu hal yang pada dasarnya sudah dikenal sejak lama dan berhubungan dengan kegiatan sehari- harinya. Berhitung juga bisa diajarkan pada anak paud, asalkan dengan cara yang disukai anak, sehingga anak tertarik mempelajarinya yaitu belajar berhitung sambil bermain.

Berhitung merupakan cara belajar mengenal angka, kemudian menggunakan nama angka tersebut untuk menghitung jumlah benda. Jadi konsep berhitung merupakan kemampuan anak untuk menjumlahkan benda

Permainan berhitung merupakan salah satu kegiatan belajar yang mampu mengembangkan kemampuan dasar matematika anak di masa tahap awal perkembangannya, seperti kemampuan melihat, membedakan, memisahkan dan mengenal konsep angka.

Belajar berhitung salah satunya adalah untuk mengenalkan kepada anak konsep angka, banyak kegiatan bermain yang dapat digunakan untuk mengenalkan konsep angka kepada anak, misalnya menghitung jumlah kancing di baju yang dipakai anak, menghitung benda- benda di sekitar rumah anak seperti menghitung jumlah buku yang ada di rak buku, menghitung baju di dalam lemari. camilan yang biasa dimakan anak di rumah, biscuit ataupun kue. 

Selain itu guru dan orangtua juga dapat mengenalkan konsep penjumlahan kepada anak saat anak diminta untuk menghitung biscuit, biscuit yang berbentuk bulat,maupun persegi. 

Minta anak untuk memisahkan biscuit yang berbentuk bulat, persegi. Sambil mengenalkan konsep penjumlah, guru dan orangtua juga bisa mengenalkan konsep pengurangan, saat anak menjumlahkan semua biscuit yang ada, minta anak untuk memakan satu, dua, atau tiga biscuit, lalu tanyakan kepada anak berapa sisa biscuit anak sekarang

Menghitung buah- buahan yang biasa dimakan anak seperti anggur dan jeruk, selain  mangenalkan konsep  penjumlahan maupun pengurangan, guru dan orangtua juga bisa mengajak anak untuk menikmati buah- buahan segar, setelah meminta anak menghitung buah- buahan, minta anak untuk memakan buah anggur ataupun buah jeruk, kemudian anak diminta menghitung buah yang tersisa.

Dengan melakukan kegiatan bermain sambil belajar, maka anak akan merasa senang dan merasa tidak terbebani saat diminta belajar berhitung, dengan demikian anak tidak akan menyadari bahwa mereka sedang mempelajari sesuatu yaitu konsep berhitung. Anak yang merasa senang saat belajar kemungkinanan besar anak akan cepat memahami konsep hitung yang diajarkan guru ataupun orangtua. 

Selain mengasah kemampuan kognitifnya dalam berhitung, anak juga dapat mengembangkan kemampuan yang lainnya, seperti kemampuan berkomunikasi dan dapat meningkatkan rasa percaya diri anak saat anak diminta untuk mengemukakan pengalamannya saat belajar berhitung bersama guru maupun orangtua.

Peran guru dan orangtua juga sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam pembelajaran berhitung. Selain itu hubungan yang erat akan terjalin dengan erat antara guru dengan anak di sekolah, juga antara orangtua dan anak di rumah.

Saat ini banyak sekali orangtua yang sibuk bekerja di luar rumah, sehingga kurang memiliki kualiatas waktu dengan anak, alangkah baiknya orangtua mau meluangkan waktunya untuk melatih kemampuan kognitif anak selain anak berlatih di sekolah. Orangtua bisa mengajak anak berjalan- jalan di sore hari di taman, sambil mengajarkan anak konsep berhitung, missal menghitung daun kering yang jatuh  dari pohon, sambil mengajak anak membuangnya ke tempat pembuangan sampah. 

Selain mengajar anak belajar konsep berhitung, orangtua juga dapat menanamkan nilai kesadaran diri anak untuk belajar membuang sampah seperti, daun kering pada tempatnya. Menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan. Orangtua juga bisa mengajak anak berbelanja ke supermarket dan minta anak untuk memilih makanan/ camilan kesukaannya. 

Lalu  minta anak membayarnya di kasir, anak akan menghitung jumlah nominal yang sudah dibelanjakan anak, dan menghitung sisa nominal dari yang sudah dibeli anak, sambil orangtua mendampingi anak. Kegiatan ini akan sangat menyenangkan bagi anak, serta melatih kemandirian anak sejak dini.

Demikianlah kegiatan- kegiatan yang bisa dilakukan guru maupun orangtua untuk membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam kegiatan belajar konsep berhitung bagi Anak Usia Dini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para guru dan orangtua yang ingin mendampingi anak- anak nya dalam pembelajaran konsep berhitung.

Penulis : Dianniaty Hutahayan, S.Pd. AUD

Tk. Sultan Agung 

Jalan Surabaya Pematang Siantar 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun