Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk berdiam diri dan bersikap apatis terhadap maraknya berbagai berita hoax yang beredar. Pemerintah membutuhkan dukungan dari segenap komponen masyarakat untuk menyaring berbagai berita dan informasi yang menyesatkan. Apalagi, peran kita sebagai seorang pendidik dapat dijadikan panutan dan acuan bagi kalangan awam dalam menerima sebuah informasi. Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik yang telah melek teknologi informasi kita memiliki tanggung jawab moril untuk menyampaikan fakta dan kebenaran sebuah informasi. Tak hanya bagi diri kita sendiri tetapi juga kepada siswa, keluarga, kerabat bahkan masyarakat luas. Hal ini dikarenakan sebuah informasi yang keliru bisa sangat merugikan bahkan berbahaya bagi mereka. (dianfebrianto/jbr)
Referensi :
https://nasional.tempo.co/read/821644/mabes-polri-penyebar-hoax-diancam-hukuman-6-tahun-penjara
https://www.jawapos.com/read/2017/11/02/166081/olah-digital-jokowi-makan-babi
https://www.turnbackhoax.id/2017/11/06/edukasi-11-langkah-memverifikasi-sumber-berita-di-internet/
http://tekno.liputan6.com/read/2685822/yuk-tangkal-berita-bohong-dengan-aplikasi-turn-back-hoax
 https://nasional.tempo.co/read/872184/marak-hoax-tawuran-pelajar-di-klaten-mendikbud-cek-ke-lapangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H