Mohon tunggu...
Dian Islamiati Fatwa
Dian Islamiati Fatwa Mohon Tunggu... -

Bekerja sebagai broadcaster pada Radio Australia. Sebelum merantau ke Melbourne Dian pernah bekerja di RCTI dan sejumlah media menangani liputan investigasi dan dokumenter. Dian lebih senang memasak dan menghabiskan waktu di gym daripada menulis blog. Sekarang ia tidak bisa menolak untuk menulis karena sudah di'todong' oleh sejumlah kawan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesta Natal dan Kebersamaan

26 Desember 2008   09:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:22 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BULAN Desember adalah bulan pesta bagi saya. Sejak akhir November lalu undangan pesta Natal telah mengalir, datang dari berbagai lingkaran kawan Saya jelas tidak merayakan Natal. Kawan yang mengundang juga tidak. Meski mereka lahir dan dibaptis, hampir sebagian besar mereka lupa kapan terakhir kali mereka ke gereja. Lantas seperti apa pesta Natal bagi mereka yang tidak pernah ke gereja? Yang pasti seru. Kawan lama yang sering kita ledek lewat Facebook muncul. Mereka yang bekerja di luar negeri mudik, dan tentu pesta Natal adalah acara yang tidak bisa dilewatkan untuk bertemu kawan.. Dalam satu pesta Natal, saya tak dapat menahan airmata, surprised dengan kehadiran kawan yang baru bertugas di Afghanistan. Setiap bulan ia mengirim kabar melalui email, mengajarkan saya untuk menghargai persahabatan dan tentu saja hidup. Setiap tarikan nafas adalah momentum yang berharga. Fair enough...bila peluru dan bom menjadi bagian dari kesehariannya tentu saja tarikan nafas berikutnya adalah cukup berharga. Melihatnya dalam kondisi segar bugar, kaki dan tangan lengkap tanpa cacat, saya benar-benar menarik nafas panjang, lega. Semangat dalam pesta-pesta Natal yang saya lewati adalah silahturahmi. Kumpul-kumpul. Bertukar kabar . Berbagi cerita, mimpi dan harapan. John yang bertugas di Darfur, tidak kapok kembali mesti seringkali nyawa harus menjadi taruhan. Michael yang kena PHK gara-gara krisis keuangan global masih optimist dan kini justru merasa dekat dengan anak setelah menganggur. Cate bermimpi memberdayakan wanita di Tonga - salah satu pulau di Pasifik. Ia tidak ke gereja di hari Natal tapi rela terbang dari Queensland ke Melbourne khusus bertemu dengan saya dalam suasana Natal. Tentu saja saya tersanjung. Alasannya.....It's Christmas, Dian, it's time to get together. Kami tidak bicara tentang Tuhan dalam pesta-pesta Natal itu. Tidak ada kidung gereja, atau ayat-ayat Injil dibacakan, apalagi doa. Yang hadir adalah cheese, champagne, wine dan musik dengan irama ..duf..duf..duf...lalu kami bergoyang. Dengan kawan yang tidak suka musik duf..duf..duf..kami memilih restaurant yang tenang. Kami merenda malam dengan cerita perjalanan hidup kami. Tentu, tidak semuanya cerita bahagia. Ada kegetiran dan juga kegagalan. Semuanya tidak untuk disesali. Cerita-cerita itu membuat kami dekat. Lalu kado Natal. Sabtu lalu, Peter, mengetok pintu dengan sebotol wine pilihan. ‘ I know you don't celebrate Christmas... setengah berbisik ia berujar...neither I ......but it's Chrismas...dan kami terbahak bersama. It doesn't seem rational, but it's really sweet. Lantas hilangkah semangat Natal ketika relijiulitas memudar ? Tidak. Saya justru menemukan keindahan dan ketulusan, beneath ‘ bah and humbug'. Perayaan Natal itu membawa kami dalam kebersamaan tanpa label agama. Bisa jadi orang akan menuding kafir. Kenapa Tuhan tidak disebut, Jesus tidak dipuja. What a heck! Sejarah telah menunjukkan berjuta nyawa menjadi tumbal dalam konflik agama berabad-abad. Konflik yang muncul karena kearoganan pada kebenaran keyakinan masing-masing. Dan pesta Natal itu mampu meruntuhkan kearoganan keyakinan kami. Di hari Natal kemarin saya sibuk memasak. Saya menjamu mahasiswa Indonesia Nasrani makan malam. Mereka tidak punya keluarga untuk merayakan Natal. Bagi saya itulah hadiah Natal yang bisa saya berikan, kebersamaan. Selamat Natal bagi yang merayakan. Melbourne, dini hari 26 Desember 2008. DIAN ISLAMIATI FATWA, broadcaster pada Radio Australia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun