Mohon tunggu...
Dian Esti Wardani
Dian Esti Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

suka menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Motivasi terhadap Tingkat Stres Mahasiswa

19 Maret 2024   08:58 Diperbarui: 19 Maret 2024   09:03 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir dari detik.com "Ditambah dengan kondisi pembelajaran yang sangat berbeda saat ini. Akibatnya adalah mahasiswa mengalami rasa kecemasan yang tinggi dan rentan menderita depresi," kata Dian.

Ia mengatakan, untuk mengatasi rasa kecemasan tersebut, seorang mahasiswa perlu dukungan dan bimbingan dosen, universitas, maupun orang tua mahasiswa. Dukungan tersebut mencakup penyediaan layanan konseling, pemahaman dalam kegiatan belajar, dan menyediakan tempat bercerita.


Kendati sudah mulai beranjak dewasa, mahasiswa tetap memerlukan bimbingan untuk menemukan jati diri yang nantinya akan meningkatkan resiliensi dan well-being. Dian menambahkan, well-being merupakan kunci dari terbentuknya mental yang sehat.

"Dukungan universitas melalui penyediaan layanan konseling, pemahaman dari dosen dalam kegiatan belajar mengajar dengan tidak memberikan tekanan pada mahasiswa, dan peran orang tua di rumah sebagai subjek tempat mahasiswa bercerita merupakan kunci untuk mengatasi potensi rasa kecemasan,"  Dian

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres mahasiswa sebagai berikut:

  • Memberi waktu istirahat: Meski tugas kuliah banyak, mahasiswa harus memberikan waktu untuk istirahat bagi tubuh dan pikiran. Jika mereka sudah merasa capek, tidak baik untuk terus memaksakan diri bekerja tanpa henti.
  1. Buat daftar prioritas: Mahasiswa harus membuat daftar prioritas mengenai hal- hal yang dianggap penting untuk mengatur waktu dan menjaga efisiensi dalam melakukan tugas.
  2. Kerjakan sesuai kemampuan: Mahasiswa harus kerjakan sesuai kemampuan dan tidak menganggu diri sendiri dengan menangani tugas yang tidak sesuai dengan kemampuannya.
  3. Sempatkan tidur yang cukup: Mahasiswa harus mendapatkan tidur yang cukup untuk mengelola dan mengurangi stres serta mendukung kesehatan mental.
  4. Makan makanan bergizi: Mahasiswa harus makan makanan bergizi untuk mendukung kesehatan mental dan fisik
  5. Berolahraga teratur: Mahasiswa harus berolahraga teratur untuk mendukung kesehatan mental dan fisik
  6. Jangan memaksakan diri: Mahasiswa harus tidak memaksakan diri untuk mengerjakan tugas atau mengikuti kegiatan yang tidak sesuai dengan kemampuannya.
  7. Mendapat dukungan emosional dan motivasi: Mahasiswa harus mendapat dukungan emosional dan motivasi dari keluarga, teman, dan lingkungan sosial.

Sehingga, dapat dipahami bahawa setiap mahasiswa pasti memiliki target hidup masing-masing. Di dalam kehidupan mahasiswa bukan lagi hal yang dianggap menyenangkan, akan tetapi juga menjadi sebuah tantangan bagi pelajar dengan level yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dari penjabaran di atas menjelaskan bahwa penyebab utama stres pada mahasiswa adalah tugas kuliah, masa depan, takut mengecewakan orang tua, masalah keluarga, percintaan dan skripsi. Oleh karena itu, diperlunya motivasi untuk para mahasiswa, karena dengan adanya motivasi bisa mendorong dan memberikan gejolak semangat bagi mahasiswa. Motivasi ini tidak hanya dari dalam diri mahasiswa saja, tetapi juga bisa dari pihak luar seperti keluarga, teman, dosen, fakultas dan lain-lain. Sehingga, ada peran penting bagi pihak-pihak tersebut untuk senantiasa memberikan motivasi kepada semua orang yang memiliki status sebagai mahasiswa.

Tidak hanya itu, untuk mengatasi stres pada mahasiswa juga dapat dengan adanya manajemen waktu yang tepat. Sebagai seorang mahasiswa, biasanya ada yang namanya jadwal perencanaan kegiatan. Yang mana, mahasiswa bisa membagi antara jadwal kegiatan, jadwal belajar dan jadwal untuk diri. Sehingga, tidak akan terjadi yang namanya penumpukan tugas apabila memang sudah terjadwalkan dengan baik dan benar dan ketika mendapat tugas langsung dikerjakan tanpa menunda. Mahasiswa juga bisa melakukan beberapa kegiatan untuk me-refersh diri dengan melakukan kegiatan yang disukai, seperti olahraga. Dan selayaknya manusia sosial, manusia yang membutuhkan orang lain. Sehingga, apabila mengalami kesulitan bisa menceritakan kepada teman atau pihak yang dipercaya yang dapat memberi motivasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun