Mohon tunggu...
DIAN ESHA
DIAN ESHA Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Pamulang

Sehari hari saya bekerja sebagai dosen di salah satu universitas di kota tangerang, saya juga senang sekali travelling, nonton film di bioskop dan di waktu senggang saya, terkadang saya menulis untuk sekedar hoby saja.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Lebih Dalam Ciri - Ciri Stunting, Cara Pencegahannya dan Perilaku Hidup Sehat juga Bersih

9 Oktober 2024   13:05 Diperbarui: 9 Oktober 2024   13:06 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumen pribadi Peserta dalam Parenting

Stunting merupakan komdisi dimana sesorang kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama, terutama pada seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Sehingga kurangnya tinggi badan dibandingkan dengan anak seusianya. 

Penyebab stunting dilihat dari faktor internal dan eksternal, faktor internal disebakan oleh kurangnya asupan gizi selama masa kehamilan, anemia saat bayi lahir, berat badan bayi terlalu rendah, serta cacat bawaan janin. Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh kondisi lingkugan dan ekonomi yang buruk, sanitasi kurang baik, serta minimnya akses terhadap makanan bergizi. 

Adapun ciri ciri dari stunting yaitu :

  • Tinggi badan pendek, anak yang mengalami stunting biasanya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak -- anak seumurannya. Pertumbuhan linear akibat difisit gizi yang kronis
  • Berat badan rendah, selain tinggi badan yang pendek, anak stunting juga sering memiliki berat badan yang lebih rendah dibandingkan dengan normal anak usia mereka.
  • Perkembangan fisik tertunda, anak stunting mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisiknya. Misalnya, perkembangan otot dan struktur tubuh lainnya mungkin terhambat.
  • Gangguan kognitif, merupakan kondisi yang mempengaruhi kemampuan berpikir, mengingat, belajar, berbahasa dan berkomunikasi. Anak -- anak yang mengalami stunting memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan dengan anak normal.
  • Penurunan energi dan aktivitas, Anak stunting cenderung memiliki energi yang lebih rendah dan aktivitas fisik yang terbatas, yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup di kemudian hari.
  • Keterlambatan pubertas, stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan pubertas pada anak. Anak stunting mungkin mengalami pubertas lebih lambat dibandingkan dengan teman -- teman sebaya mereka.
  • Tampak lebih muda dari usia sebenarnya, karena stunting menghambat pertumbuhan fisik, anak yang mengalaminya mungkin terlihat lebih muda dari usia sebenernya.

Dapat diketahui cara penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupan, yaitu :

  • Pada ibu hamil, memperbaiki gizi dan Kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik dalam mengatasi stunting, ibu hamil perlu mendapakan asupan gizi yang baik, shingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu diberikan makanan tambahan kepada ibu hamil tersebut. Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama kehamilan.
  • Pada saat bayi lahir, persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI Eksklusif).
  • Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun, diberi Makanan pendamping Asi (Mp-Asi). Pemberian Asi terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar lengkap.
  • Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga.
  • Pantau Pertumbuhan, Anak yang mengalami stunting, secara fisik postur tubuh yang lebih pendek dari anak seusianya, karena itu penting bagi ibu untuk memantau pertumbuhan tinggi dan berat anak secara rutin di Posyandu yang berada di sekitaran tempat tinggal.

Pemahaman pencegahan stunting ini disosialisasikan dalam seminar parenting kepada warga kelurahan pakojan bertujuan agar warga dan para kader posyandu bisa meningkatkan kesadaran bahwa pentingnya belaku hidup sehat dan memperhatikan lingkungan yang bersih untuk menjadikan generasi muda yang sehat cerdas dan dapat berkemajuan.

Sumber : dokumen pribadi Peserta dalam Parenting
Sumber : dokumen pribadi Peserta dalam Parenting

Setelah terlaksananya parenting tentang Mengenal lebih dalam ciri -- ciri Stunting Cara Pencegahannya dan  Perilaku Hidup Sehat juga Bersih  di Kelurahan Pakojan dapat disimpulkan        :

  • Peserta dengan pemahaman stunting meningkat di Kelurahan Pakojan Kota Tangerang sehingga mampu menciptakan generasi muda yang sehat dan cerdas.  
  • Peserta dengan kesadaran lingkungan  bersih meningkat dan dapat meimplementasikan di kehidupan sehari -- hari arti pentingnya hidup sehat dan bersih
  • Peserta dengan pemahaman penyebab terjadi nya stunting meningkat sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kelurahan Pakojan Kota Tangerang
  • Peserta dengan pemahaman cara pencegahan stunting  meningkat sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kelurahan Pakojan Kota Tangerang.

Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini bisa menjadikan peserta yang mampu mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapatnya sehingga bisa meningkatkan nilai ekonomi dan menciptakan Generasi muda yang sehat dan cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun