Pada bulan Oktober — Desember 2022, tutor inspiratif Gerakan Mengajar Desa di berbagai wilayah telah melaksanakan program pengabdian nonformal. Terdapat lima fokus utama dalam pelaksanaan pengabdian nonformal ini, yaitu UMKM, seni dan budaya, kesehatan, lingkungan, dan teknologi. Tujuan dari pengabdian nonformal ini adalah untuk memberdayakan masyarakat desa melalui lima program yang telah disebutkan di atas. Tidak hanya itu, pengabdian nonformal diharapkan turut membantu dalam peningkatan penjualan dari produk UMKM desa sekaligus membantu dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di desa.Â
Salah satu wilayah yang melaksanakan pengabdian nonformal ini adalah Provinsi Jawa Tengah. Beberapa wilayah di Jawa Tengah yang mengikuti pengabdian ini, meliputi Kota Semarang, Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, dan Banyumas.Â
Kita bahas satu per satu, yuk!Â
Pertama, kita mulai dari Kabupaten Banyumas.Â
Gerakan Mengajar Desa Kabupaten Banyumas telah melaksanakan program pengabdian nonformal melalui pengembangan UMKM di desa pilihan. Gerakan Mengajar Desa Kabupaten Banyumas berupaya dalam meningkatkan pemasaran UMKM Rajut "Tei's Scraft" yang ada di Desa Papringan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas.Â
Peningkatan pemasaran ini dilakukan dengan pendampingan, dimulai pada Minggu, 23 Oktober 2022. Tei's Scraft merupakan salah satu UMKM di Desa Papringan yang bergerak di bidang kerajinan, dalam hal ini kerajinan rajut. UMKM Rajut Tei's Scraft dikelola secara pribadi oleh Ibu Resti dengan dibantu temannya sebagai penjahit furing untuk produknya. Tei's Scraft menyediakan berbagai jenis kerajinan rajut seperti tas, dompet, gantungan kunci, bros, dll.Â
"Produk rajut yang saya buat ini kualitasnya terjamin bagus karena saya pilih bahan yang berkualitas dan proses pembuatannya pun secara manual jadi lebih teliti," ujar Bu Resti selaku pemilik UMKM Rajut Tei's Scraft.Â
Dalam proses pemasaran produk rajut ini, cakupan pasarnya masih tergolong kecil. Pemasaran yang dilakukan hanya melalui word of mouth (dari mulut ke mulut) dan melalui facebook serta nomor telepon dari teman-teman bu Resti saja. Oleh karena itu, Gerakan Mengajar Desa Kabupaten Banyumas melakukan pendampingan pemasaran produk baik secara online maupun offline. Pendampingan ini bertujuan agar UMKM tersebut lebih dikenal oleh masyarakat secara luas dan bisa mengikuti perkembangan zaman di era digital ini.
Pihak Gerakan Mengajar Desa Banyumas melakukan pertemuan dengan pemilik UMKM ini secara offline untuk membantu proses foto produk dan pembuatan akun marketplace meliputi branding produk secara lebih masih lagi melalui instagram (@teiscraftpapringan).