Jika dibandingkan dengan antusiasme sebagian kalangan masyarakat berbelanja di beberapa marketplace start up setiap tanggal cantik atau dikenal dengan nama Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), kemungkinan ada peluang meningkatkan proporsi masyarakat yang seharusnya menggunakan LPG nonsubsidi.
Meskipun LPG 3 Kg bertuliskan khusus bagi Masyarakat Miskin, namun masih banyak kelompok masyarakat nonsasaran yang menggunakannya. Ini menyebabkan jatah bagi penerima gas bersubsidi berkurang. Kurangnya persediaan LPG 3 Kg di pasar, membuat harga di LPG meningkat, lebih dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan, bukan tidak mungkin data konsumen LPG dikelola dalam sebuah Big Data, sebagaimana data wajib pajak, PDAM, listrik, dll.Â
Rumah tangga pengguna LPG dapat dikelompokkan sebagai pengguna LPG subsidi dan nonsubdisi. Kuota gas subsidi tiap rumah tangga dapat ditetapkan untuk masing-masing ID konsumen gas, sehingga pengguna hanya dapat menghabiskan jatah yang diperoleh.Â
Big data konsumen LPG memungkinkan LPG subsidi lebih tepat sasaran, serta menghasilkan data kebutuhan LPG yang lebih akurat dan dapat dimonitoring secara berkala. Secara kewilayahan, data konsumsi LPG subsidi dan nonsubidi juga bisa diolah ke dalam informasi Geografis untuk memonitoring kebutuhan LPG oleh rumah tangga di seluruh daerah di Indonesia.
Promosi penukaran tabung gratis LPG 3 Kg ke tabung perdana Bright Gas nonsubsidi beberapa waktu lalu tampaknya kurang menarik perhatian rumah tangga yang sebelumnya menggunakan LPG tabung hijau (sebutan LPG 3Kg). Tabung gas hijau ini akan tetap disimpan di rumah, sementara tabung Bright Gas nonsubsidi akan dipakai sebagai cadangan jika gas 3 Kg sulit ditemukan di pasaran.Â
Dengan terdaftar dalam Big Data Rumah Tangga Pengguna LPG, penggunaan LPG subsidi oleh kelompok pengguna nonsasaran (kelompok masyarakat yang tak berhak) dapat dicegah. Tentu menjadi PR besar bagaimana membangun Big Data, mekanisme penentuan klasifikasi konsumen LPG, dan sistem distribusi LPG bagi rumah tangga.
Sementara itu, minat masyarakat untuk beralih ke LPG nonsubsidi perlu ditingkatkan. Selain dengan promosi tukar tabung hijau ke Bright Gas, juga perlu dilakukan kampanye tentang siapa yang berhak atas LPG 3 Kg serta insentif bagi pengguna Bright Gas 5,5 Kg maupun 12 Kg agar semakin banyak konsumen yang beralih ke LGP Â nonsubsidi, sehingga ketersediaan LPG 3 Kg bagi masyarakat miskin dapat diamankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H