Mohon tunggu...
dian equanti
dian equanti Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar Geografi

Menggemari isu Lingkungan, dan Kependudukan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Darurat Ketahanan Ideologi Pada Generasi Muda

6 Oktober 2017   11:01 Diperbarui: 6 Oktober 2017   11:06 5850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hadirnya organisasi masyarakat yang menginginkan Pancasila diganti dengan ideologi yang berasal dari golongan agama mayoritas menjadi klimaks dari bersemainya bibit-bibit antiPancasila. Meskipun dikatakan bahwa dengan diterapkannya ideologi tersebut, penganut agama lain tetap bebas melaksanakan peribadatannya masing-masing, namun perilaku pemaksaan pelaksanaan tata cara ibadah ataupun tata perilaku penganutnya sudah mulai marak. Pemaksaan itu berupa intimidasi misalnya, razia yang dilakukan perseorangan atau kelompok orang terhadap mereka yang tidak melaksanakan puasa, penyebaran di media sosial yang memojokkan ajaran maupun penganut agama lain, atau bahkan masyarakat dalam satu golongan agama yang saling menjelek-jelekkan karena perbedaan pemahaman dalam menterjemahkan makna suatu dalil.

Perlu digarisbawahi bahwa kebebasan berpikir setiap manusia perlu dihargai, karena kemanusiaan selayaknya mengedepankan penghormatan pada manusia secara utuh. Artinya, ruang-ruang diskusi semestinya tetap dibuka bagi berbagai ideologi yang masuk ke Indonesia. Hal ini untuk memperkaya khasanah keilmuan generasi penerus. Namun generasi muda pun perlu mendalami perjalanan bangsanya, sehingga selalu ada upaya untuk meletakkan wawasan dari penjuru dunia untuk memperkaya kemajemukan bangsa Indonesia.

Upaya-upaya merawat ketahanan ideologi harus  mengikuti perkembangan zaman. Berpuluh-puluh jam penataran Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila (P4) seperti era Orde Baru tidak lagi pas diberikan pada anak-anak muda sekarang. Kaum muda sekarang adalah generasi millennial, yaitu mereka yang lahir antara tahun 1982 hingga awal 2000. Generasi ini berciri adaptif terhadap perkembangan teknologi, memiliki keingintahuan tinggi sehingga mudah mempelajari hal baru. Dari merekalah lahir inovasi-inovasi yang tidak pernah dipikirkan generasi sebelumnya. Dalam generational theory, generasi digolongkan berdasarkan era dominan yang menandai saat kelahiran mereka. Generasi muda saat ini didominasi oleh tipe Y, yakni mereka yang lahir dari tahun 1980 hingga 1990 an.  

Dalam banyak bahasan mengenai tipe generasi dalam dunia kerja, dikatakan bahwa generasi Y cenderung menyukai sesuatu yang instan, mereka tipe multitasking. Sikap instan ini karena mereka hidup saat teknologi memberikan banyak kemudahan, mulai dari melakukan aktivitas sehari-hari hingga memperoleh informasi. E-marketer seperti dikutip laman kominfo.go.id memprediksi pengguna internet di Indonesia mencapai 112 juta. Paparan generasi muda pada internet sangat tinggi, sebagaimana survei APJII 2016 menyatakan bahwa 42,8 persen pengguna berusia antara 10 -- 34 tahun. Sementara aktivitas paling dominan pengguna internet pada 2016, 73 persen digunakan untuk membuka situs jejaring sosial. Padahal jejaring sosial dengan batasan karakter tertentu untuk konten tulisan, sementara dilengkapi fitur berbagi objek visual berupa foto dan video, segala informasi menyebar dengan kecepatan sekali tekan.

 Menghadapi ledakan informasi yang tersaji, generasi muda sebagai pengguna terbanyak internet harus membekali diri dengan daya pikir kritis untuk menangkal berita bohong, ujaran kebencian ataupun provokatif. Dan daya kritis ini di antaranya dihasilkan dari generasi dengan literasi yang baik. Sayangnya inilah yang belum menjadi budaya utama. Membaca dari berbagai sumber, mendengar dan menyimak dari berbagai sisi dan lalu berdiskusi harusnya menjadi budaya ilmiah yang tumbuh seiring dengan peningkatan akses informasi instan yang disediakan internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun