Mohon tunggu...
dian equanti
dian equanti Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar Geografi

Menggemari isu Lingkungan, dan Kependudukan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan featured

Kontes Kecantikan dan Definisi Cantik yang Mahal

9 Maret 2017   14:43 Diperbarui: 7 Maret 2020   10:30 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lewat kontes kecantikan yang menghadirkan standar cantik tersebut, pemenang atau finalisnya membawa kepentingan kapitalisme melalui promosi produk sponsornya. Ke mana ini berujung? Apalagi kalau bukan pada tingginya harga cantik yang harus dibeli. 

Beberapa tahun lalu dalam liputan Ujian Nasional diberitakan seorang anak artis tampil tidak percaya diri saat harus mengikuti ujian di sebuah sekolah, hanya karena tidak mengenakan make up. Sebegitu jauh konsep cantik ini terinternalisasi pada bawah sadar perempuan, hingga sebagian remaja kita kehilangan rasa nyaman menghadirkan diri seutuhnya. 

Remaja dan perempuan muda yang lekat kesehariannya dengan gawai terkoneksi internet juga menyaksikan paparan standar yang mahal, dan cenderung merujuk pada stigma tunggal. Cantik itu mesti sempurna, menyeluruh, dan sangat detil. 

Sekerumpul jerawat, jaringan bekas luka, warna tidak merata, gelap di bagian lipatan tubuh, payudara kendor, bokong kurang berisi, rambut di tungkai, alis tipis, semua ini dianggap mengganggu. Dan pasar menghadirkan penghalau gangguan tersebut dengan produk kosmetik.

Bukan berarti dalam tulisan ini saya anti terhadap produktivitas ekonomi yang dihasilkan, namun pilihan untuk menghabiskan energi, kerisauan pada bungkus luar dirasa kurang bijak bagi utuhnya pribadi kita sebagai perempuan. 

Selayaknya potensi-potensi lain inilah yang dikembangkan, apapun pilihan peran perempuan, sebagai Ibu, wanita pekerja, anak perempuan, sahabat, dan anggota masyarakat perempuan.

International Women's Day 2017 mengangkat tema kampanye "BeBoldForChange". Perubahan untuk menghapus stigma tentang cantik adalah hal kecil yang bisa kita mulai dari diri sendiri. Menghargai diri dengan anugerah fisik yang membawa sifat ras pada kulit, genetika pada ekspresi raga, serta mewakili budaya yang kita hidupi. 

Sumber bacaan:
National Geographic Indonesia. Januari 2017. Lanskap Gender yang Berubah. Ekspresi gender.
Female Daily, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun