Mohon tunggu...
dian eka
dian eka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : menulis, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Gizi Seimbang, Masa Depan Gemilang: Sosialisasi Stunting dan MPASI di Desa Kradenan, Kabupaten Banyuwangi

22 Juli 2024   13:35 Diperbarui: 22 Juli 2024   13:37 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Partisipan Sosialisasi/dokpri

Mahasiswa dari Universitas Airlangga menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Belajar Bersama Komunitas (BBK) 4 di Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. KKN dilaksanakan dalam kurun waktu 25 hari, yang dimulai pada tanggal 2 Juli hingga 27 Juli 2024. Program di bidang kesehatan sendiri telah dilaksanakan pada Jumat, 12 Juli 2024.

Upaya meningkatkan kesejahteraan ibu hamil dan balita menjadi fokus utama dalam mengatasi stunting di Indonesia. Desa Kradenan, Kabupaten Banyuwangi dipilih sebagai tempat untuk mengadakan program sosialisasi mengenai stunting dan Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Stunting merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, menunjukkan tingkat prevalensi yang cukup tinggi di daerah pedesaan seperti Kradenan. Hubungan antara stunting dan MPASI sangat erat, karena MPASI yang berkualitas dan sesuai kebutuhan gizi anak sangat penting untuk mencegah kekurangan gizi kronis yang menyebabkan stunting.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai bagaimana program sosialisasi dilaksanakan, seberapa baik program tersebut mencapai tujuannya, dan apa dampaknya terhadap ibu hamil serta anak-anak mereka. Dengan menggunakan pendekatan kolaboratif antar komunitas dan berbagai sektor, mencakup kolaborasi antara kelompok-kelompok dalam komunitas lokal seperti kelompok ibu, tokoh masyarakat, kader kesehatan, serta partisipasi dari sektor-sektor lain seperti pemerintah daerah, lembaga kesehatan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor swasta. Upaya ini diharapkan dapat menjadi teladan bagi pengembangan strategi serupa di daerah lain.

Program sosialisasi PENTING (Pencegahan Stunting) dan SIMPATI (Sosialisasi Informasi Makanan Pendamping ASI) secara khusus ditujukan untuk ibu hamil dan ibu kader Desa Kradenan. Program ini disusun dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Kradenan mengenai bahaya stunting pada anak, dengan harapan dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan memperluas pengetahuan orang tua tentang nutrisi yang tepat untuk bayi mereka.

Foto Bersama Ibu Bidan/dokpri
Foto Bersama Ibu Bidan/dokpri

Aspek teknis dari program ini meliputi penyampaian materi yang dipresentasikan oleh Ibu Bidan dari Puskesmas Purwoharjo, disertai dengan sesi diskusi interaktif serta sesi tanya jawab. Untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan, dilakukan pre-test dan post-test. 

Sebelum sesi penyampaian materi, semua ibu hamil terlebih dahulu mengikuti senam hamil. Konsumsi yang disediakan untuk sosialisasi bagi ibu hamil dan kader dipilih dengan cermat untuk memastikan bahwa asupan gizi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan kesehatan mereka. 

Hal ini penting untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya nutrisi yang tepat dalam mencegah stunting. Bagi peserta sosialisasi, terutama ibu hamil, perhatian khusus diberikan pada pilihan konsumsi yang kaya nutrisi untuk memastikan kesehatan optimal mereka dan bayi yang dikandung.

Program ini menunjukkan pencapaian yang signifikan terhadap tujuannya. Meskipun target awal untuk kegiatan “PENTING” dan “SIMPATI” adalah 25 orang, total peserta yang hadir mencapai 34 orang, melebihi jumlah sasaran. Ibu hamil berpartisipasi aktif dalam senam hamil, yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan fisik serta mempersiapkan diri menjelang persalinan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun